"Dulu kita selalu bangga dengan produk buatan Indonesia, ini saatnya kita kembali bangga dengan produk lokal," ujarnya.
Reni juga menjelaskan bahwa 60% pangsa pasar Sritex adalah untuk ekspor.
Namun, akibat kondisi pasar global yang memburuk, Sritex berusaha mengalihkan fokus ke pasar dalam negeri. Sayangnya, pasar lokal sudah dibanjiri produk impor.
"Kondisi ini tidak hanya dialami Sritex, tapi juga perusahaan tekstil dan industri pakaian jadi lainnya," jelasnya. (aag)
Load more