LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Kronologi Pasutri Siksa Buah Hatinya di Pasar Rebo, Korban Alami Siksaan Selama Tiga Bulan
Sumber :
  • tim tvOne - Aldi Herlanda

Kronologi Pasutri Siksa Buah Hatinya di Pasar Rebo, Korban Alami Siksaan Selama 3 Bulan

Polres Metro Jakarta Timur menangkap sepasang Suami-Istri yang melakukan penganiayaan kepada anaknya sendiri berusia 5 tahun di wilayah Pasar Rebo,

Rabu, 30 Oktober 2024 - 18:56 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Polres Metro Jakarta Timur menangkap sepasang Suami-Istri yang melakukan penganiayaan kepada anaknya sendiri berusia 5 tahun di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Bahkan kedua pelaku penganiayaan itu ditampilkan dihadapan media di Mapolres Metro Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly menerangkan, bahwa kejadian itu bermula saat para pelaku yakni sepasang Suami-Istri itu merasa sakit hati lantaran tidak diakui sebagai orang tua.

Hal ini bukan tanpa alasan, sebab saat korban masih bayi, korban langsung dititipkan ke Neneknya yang berada di Kupang.

Baca Juga :

"Ibu korban pulang ke Kupang untuk membawa anak laki-laki yg berinisial RML (5) ini untuk tinggal bersama ibu kandungnya dan ayah tirinya," kata Nicolas.

"Sesampainya di Jakarta dia tidak mengakui bahwa kedua orang tua itu adalah orang tuanya. Yang dia akui orang tuanya itu berada di Kupang," sambungnya.

Sejak saat itu, pelaku ini merasa sangat kecewa hingga melakukan kekerasan terhadap korban bahkan hingga kerap tak diberikan makan.

"Mulai dari bulan Juli sampai dengan bulan Oktober, selalu dia (korban) mendapatkan perlakuan kekerasan fisik di dalam rumah tangga itu," jelas dia.

Akibat perlakuan para pelaku, tetangga pun mulai merasa curiga hingga pada puncaknya tanggal 28 Oktober kemarin, korban pun mengalami pendarahan dan warga segera melaporkannya ke pihak kepolisian.

"Akhirnya para saksi dalam hal ini tetangga korban melaporkan hal ini ke pihak kepolisian," ucap Nicolas.

Dari hasil penyidikan, diketahui korban mengaku kerap mendapatkan siksaan selama tiga bulan terakhir ini. Bahkan korban juga menyebut hanya tidur dilantai beralaskan bambu.

"Penyiksaan sejak bulan Juni-Oktober. Bahkan, dia tidak diberi makan, jarang diberi makan. Dia tidurnya pun di atas bambu, di lantai beralaskan bambu dengan satu bantal guling," tuturnya.

Saat ini korban tengah menjalani safe house oleh pihak lembaga terkait dan Polisi pun melakukan konsultasi apakah korban akan tetap tinggal di Jakarta atau dikembalikan ke rumah Neneknya di Kupang.

Adapun tuk kedua orang tua korban, kini telah dilakukan penahanan di Polres Metro Jakarta Timur.

Akibat perbuatannya itu, Pasal yang disangkakan untuk keduanya yakni Pasal 76 c Jo pasal 80 UU 35/2014 ttg perlindungan anak dan atau Pasal 170 Kuhp dan atau Pasal 44 Uu 23/2004 tentang KDRT.
Dari penangkapan itu juga, Polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti, seperti ikat pinggang hingga sapu yang dijadikan alat untuk menyiksa korban.

"Jadi kedua orang tua korban ini selalu menggunakan ikat pinggang dan sapu lidi untuk menganiaya atau melakukan kekerasan fisik terhadap korban," tandasnya. (aha/aag)
 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Tom Lembong Jadi Tersangka Impor Gula, Padahal Impor Gula Era Zulkifli Hasan dan Mendag Lainnya Lebih Tinggi

Tom Lembong Jadi Tersangka Impor Gula, Padahal Impor Gula Era Zulkifli Hasan dan Mendag Lainnya Lebih Tinggi

Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan mantan Menteri Perdagangan Tahun 2015–2016 Thomas Trikasih Lembong (TTL) atau Tom Lembong, sebagai tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi kegiatan importasi gula periode 2015--2023 di Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Polisi Paksa Guru Hononer Supriyani Akui Adanya Penganiayaan ke Siswanya, Saksi Berani Jujur di Persidangan soal Ulah Penyidik

Polisi Paksa Guru Hononer Supriyani Akui Adanya Penganiayaan ke Siswanya, Saksi Berani Jujur di Persidangan soal Ulah Penyidik

Sidang penganiayaan guru honorer Supriyani kepada siswanya berinisial D (8) di SDN 4 Baito, Konawe Selatan (Konsel). Polisi paksa Supriyani akui penganiayaan.
Sambil Tunggu Adzan Subuh Isi Amalan Sederhana ini yang Manfaatnya Melebihi Baca Al Quran, Syekh Ali Jaber Bocorkan...

Sambil Tunggu Adzan Subuh Isi Amalan Sederhana ini yang Manfaatnya Melebihi Baca Al Quran, Syekh Ali Jaber Bocorkan...

Almarhum Syekh Ali Jaber pernah berbagi amalan sebelum adzan Subuh dalam suatu ceramahnya. Bacaan ini bersifat sederhana yang akan mendatangkan pahala besar.
Kisah Pelatih Timnas Vietnam Philippe Troussier yang Putuskan Jadi Mualaf, Akui sebagai Jalan Pertobatan

Kisah Pelatih Timnas Vietnam Philippe Troussier yang Putuskan Jadi Mualaf, Akui sebagai Jalan Pertobatan

Philippe Troussier mulai mencuat saat ia menukangi timnas Jepang pada 1998-2002 yang berlaga di Piala Dunia 2002. Sosoknya juga dikenal karena putuskan mualaf..
Jangan Hiraukan Cibiran Segelintir Kelompok, Rampai Nusantara: Gibran Harus Tetap Fokus Jalankan Tugas Wapres

Jangan Hiraukan Cibiran Segelintir Kelompok, Rampai Nusantara: Gibran Harus Tetap Fokus Jalankan Tugas Wapres

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjalani tugas memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan usai dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024 - 2029 pada 20 Oktober 2024 kemarin.
Teka-teki Pergantian Wakapolri Baru Terkuak, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Kantongi Nama-nama Kandidat Terkuat

Teka-teki Pergantian Wakapolri Baru Terkuak, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Kantongi Nama-nama Kandidat Terkuat

Kepala Divisi Humas (Kadivhumas) Polri Inspektur Jenderal Polisi Sandi Nugroho menjelaskan penggantian Wakapolri masih dalam proses.
Trending
Jangan Hiraukan Cibiran Segelintir Kelompok, Rampai Nusantara: Gibran Harus Tetap Fokus Jalankan Tugas Wapres

Jangan Hiraukan Cibiran Segelintir Kelompok, Rampai Nusantara: Gibran Harus Tetap Fokus Jalankan Tugas Wapres

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi menjalani tugas memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan usai dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024 - 2029 pada 20 Oktober 2024 kemarin.
Teka-teki Pergantian Wakapolri Baru Terkuak, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Kantongi Nama-nama Kandidat Terkuat

Teka-teki Pergantian Wakapolri Baru Terkuak, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Kantongi Nama-nama Kandidat Terkuat

Kepala Divisi Humas (Kadivhumas) Polri Inspektur Jenderal Polisi Sandi Nugroho menjelaskan penggantian Wakapolri masih dalam proses.
Polisi Paksa Guru Hononer Supriyani Akui Adanya Penganiayaan ke Siswanya, Saksi Berani Jujur di Persidangan soal Ulah Penyidik

Polisi Paksa Guru Hononer Supriyani Akui Adanya Penganiayaan ke Siswanya, Saksi Berani Jujur di Persidangan soal Ulah Penyidik

Sidang penganiayaan guru honorer Supriyani kepada siswanya berinisial D (8) di SDN 4 Baito, Konawe Selatan (Konsel). Polisi paksa Supriyani akui penganiayaan.
Kisah Pelatih Timnas Vietnam Philippe Troussier yang Putuskan Jadi Mualaf, Akui sebagai Jalan Pertobatan

Kisah Pelatih Timnas Vietnam Philippe Troussier yang Putuskan Jadi Mualaf, Akui sebagai Jalan Pertobatan

Philippe Troussier mulai mencuat saat ia menukangi timnas Jepang pada 1998-2002 yang berlaga di Piala Dunia 2002. Sosoknya juga dikenal karena putuskan mualaf..
Sambil Tunggu Adzan Subuh Isi Amalan Sederhana ini yang Manfaatnya Melebihi Baca Al Quran, Syekh Ali Jaber Bocorkan...

Sambil Tunggu Adzan Subuh Isi Amalan Sederhana ini yang Manfaatnya Melebihi Baca Al Quran, Syekh Ali Jaber Bocorkan...

Almarhum Syekh Ali Jaber pernah berbagi amalan sebelum adzan Subuh dalam suatu ceramahnya. Bacaan ini bersifat sederhana yang akan mendatangkan pahala besar.
Tom Lembong Jadi Tersangka Impor Gula, Padahal Impor Gula Era Zulkifli Hasan dan Mendag Lainnya Lebih Tinggi

Tom Lembong Jadi Tersangka Impor Gula, Padahal Impor Gula Era Zulkifli Hasan dan Mendag Lainnya Lebih Tinggi

Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan mantan Menteri Perdagangan Tahun 2015–2016 Thomas Trikasih Lembong (TTL) atau Tom Lembong, sebagai tersangka perkara dugaan tindak pidana korupsi kegiatan importasi gula periode 2015--2023 di Kementerian Perdagangan (Kemendag).
FIFA Tak Restui Pemain Keturunan Ini Bela Timnas Indonesia Sekalipun Sudah Dinaturalisasi, Ini Alasannya

FIFA Tak Restui Pemain Keturunan Ini Bela Timnas Indonesia Sekalipun Sudah Dinaturalisasi, Ini Alasannya

Ryan Flamingo, bek tengah PSV Eindhoven, diperkirakan tak akan dinaturalisasi untuk membela Timnas Indonesia karena syarat garis keturunan dari FIFA yang ketat.
Selengkapnya
Viral