Purnomo Yusgiantoro, Penasihat Presiden Urusan Energi, menyoroti pentingnya dua skema subsidi yang dapat diterapkan untuk memastikan anggaran subsidi lebih efektif.
Ia mengakui bahwa saat ini subsidi energi, termasuk BBM dan LPG, masih belum tepat sasaran. Purnomo memaparkan dua opsi skema subsidi yang bisa diterapkan di Indonesia.
"Opsi pertama, kita bisa beralih dari subsidi berbasis produk ke Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat yang membutuhkan. Dengan cara ini, harga BBM yang disubsidi bisa meningkat secara bertahap menuju harga pasar," paparnya.
Opsi kedua adalah melanjutkan subsidi dengan sistem kuota, di mana subsidi tetap diberikan pada produk tertentu, tetapi data penerima subsidi perlu diperbarui untuk memastikan hanya yang berhak yang menerima manfaat.
"Jadi, meskipun kita tetap menggunakan sistem subsidi saat ini, penerapannya harus lebih terarah melalui sistem kuota," imbuhnya.
Purnomo menegaskan bahwa pemerintah perlu memikirkan skema subsidi yang paling sesuai, terutama untuk BBM dan jenis komoditas lainnya.
"Ini penting untuk memastikan semua komoditas yang disubsidi, seperti Pertalite, Solar, B35, LPG, dan listrik golongan R1 dan R2, bisa tepat sasaran," tutupnya. (aag)
Load more