Jakarta, tvOnenews.com - Diabetes sering kali dianggap sebagai penyakit yang disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan. Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya akurat.
Faktanya, diabetes adalah kondisi yang jauh lebih kompleks, dan gula hanyalah salah satu dari berbagai faktor yang dapat mempengaruhi.
Meskipun gula dapat memperburuk kondisi diabetes, ia bukanlah satu-satunya penyebab utama.
Jadi, jika bukan gula, apa sebenarnya penyebab utama diabetes
Menurut Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Papua Pegunungan dengan situs pafipapuapegunungan.org, diabetes adalah penyakit multifaktorial yang memerlukan perhatian pada berbagai faktor risiko, mulai dari genetika hingga gaya hidup yang kurang sehat.
1. Faktor Genetik
Faktor genetik atau keturunan memainkan peran besar dalam perkembangan diabetes, khususnya diabetes tipe 2. Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang menderita diabetes, risiko mereka untuk mengembangkan kondisi ini juga meningkat.
Dalam banyak kasus, individu yang memiliki gen yang rentan terhadap diabetes perlu lebih waspada dalam menjaga pola hidup sehat untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini.
2. Kelebihan Berat Badan dan Obesitas
Kelebihan berat badan dan obesitas menjadi faktor utama yang sangat erat kaitannya dengan risiko diabetes tipe 2.
Lemak tubuh yang berlebihan, terutama di area perut, dapat menyebabkan resistensi insulin, di mana tubuh tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif untuk mengatur kadar gula darah.
Pola makan yang tinggi kalori, gula, dan lemak jenuh berperan besar dalam peningkatan berat badan dan, pada akhirnya, meningkatkan risiko diabetes.
3. Pola Makan Tidak Seimbang
Selain gula, pola makan yang tidak seimbang dengan konsumsi tinggi lemak jenuh dan rendah serat dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko diabetes.
Banyak makanan olahan dan cepat saji mengandung lemak trans serta karbohidrat olahan yang mudah menyebabkan lonjakan kadar gula darah.
Mengatur pola makan dengan seimbang dan memperbanyak konsumsi buah, sayuran, serta biji-bijian utuh dapat membantu menurunkan risiko diabetes.
4. Kurangnya Aktivitas Fisik
Kurangnya aktivitas fisik menjadi salah satu penyebab utama resistensi insulin dan peningkatan berat badan, yang keduanya berperan dalam perkembangan diabetes tipe 2.
Olahraga tidak hanya membantu mengontrol berat badan tetapi juga meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin, sehingga tubuh lebih efektif mengatur kadar gula darah.
Menjaga aktivitas fisik secara rutin, seperti berjalan kaki 30 menit setiap hari, dapat secara signifikan menurunkan risiko diabetes.
5. Stres Berlebih
Stres kronis dapat memengaruhi kadar hormon dalam tubuh, termasuk insulin dan kortisol.
Ketika tubuh berada dalam keadaan stres, kadar kortisol meningkat, yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
Di samping itu, stres berkepanjangan juga dapat mendorong perilaku makan yang kurang sehat, seperti mengonsumsi makanan tinggi gula dan lemak, sehingga memperparah risiko diabetes.
Manajemen stres yang baik melalui meditasi, yoga, atau aktivitas santai lainnya sangat penting untuk mencegah diabetes.
6. Pola Tidur yang Buruk
Kualitas tidur yang buruk, seperti insomnia atau kebiasaan tidur larut malam, dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan metabolisme tubuh.
Orang yang kurang tidur cenderung memiliki kadar hormon ghrelin yang lebih tinggi, yang meningkatkan nafsu makan, serta hormon insulin yang terganggu.
Akibatnya, mereka lebih mungkin mengalami peningkatan kadar gula darah dan risiko diabetes.
Diabetes adalah kondisi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, dan gula bukanlah satu-satunya penyebabnya.
Genetik, kelebihan berat badan, pola makan tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, stres, dan pola tidur yang buruk semuanya berperan penting dalam meningkatkan risiko diabetes.
Dengan memahami berbagai faktor ini, kita dapat mengambil langkah preventif untuk mengurangi risiko diabetes melalui gaya hidup sehat dan manajemen stres yang baik.
Load more