Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Bisa Nahdlatul Ulama (PO & MLB NU) Abdussalam Shohib atau Gus Salam menyatakan MLB NU siap dilaksanakan.
Sebab, selama dua pekan ini Presidium PO & MLB NU telah berbagi tugas melakukan silaturrohim-konsolidatif kepada ulama, kiai sepuh, masyayikh, tokoh dan para senior Jam’iyyah Nahdlatul Ulama.
“Kepada beliau-beliau, presidium berbagi perspektif tentang dinamika Indonesia dan Jamiyyah Nahdlatul Ulama, memohon doa restu dan dukungan atas gerak langkah menjalankan Risalah Amanat Bangkalan, yakni Penyelamatan Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU," tuturnya, dalam keterangan resmi, Jumat (1/11/2024).
Gus Salam mengatakan Presidium PO dan MLB NU sengaja tidak memperlihatkan pergerakannya karena menghormati terselenggaranya beberapa hajatan besar di Indonesia, yakni pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI.
Disusul pelantikan Kabinet Merah Putih secara bertahap, kemudian konsolidasi kepemimpinan bertema Retreat Kabinet Merah Putih selama empat hari di Magelang, Jawa Tengah, menjadi sejarah baru model dan pola kepemimpinan nasional.
"Semua komponen Rakyat Indonesia menghormati dan menyaksikan ritual ganti pemimpin itu dengan saksama. Berjalan lancar, mulus dan memikat harapan bahwa Indonesia akan segera berubah menyesuaikan amanat penderitaan rakyat saat ini menuju Indonesia Emas tahun 2045," kata dia.
Gus Salam menambahkan, Presidium PO & MLB NU turut menyaksikan, menghormati dan mengikuti semua agenda nasional itu dengan suka-cita.
Ada sebuah harapan besar kepada Presiden Prabowo Subianto agar mengikuti dan meneladani para pendahulu bangsa, gagah berani menegakkan kedaulatan, kemandirian dan keadilan serta berpihak kepada Rakyat.
"Doktrin kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menggelegar dalam pidatonya yang mengajak para pemimpin bangsa untuk menatap ancaman dan bahaya dengan gagah-berani. Bangkit berhimpun dan bergerak untuk mencari solusi-jalan keluar dari setiap ancaman dan bahaya yang menghadang," tuturnya.
Begitu juga, ungkap Gus Salam, pada road show silaturrohim itu, presidium merasakan adanya kesamaan pandang dari para Ulama-Kiai sepuh, Masyayikh, tokoh dan senior NU.
Mereka merasakan ada yang salah dari penyelenggaraan Jam’iyyah. Ada menejemen keliru yang fatal dan prinsipil dalam pelaksanaan.
Ada pergeseran pelaksanaan norma dan landasan etis dalam mukadimah Qonun Asasi, Khittah NU dan AD-ART, serta aturan teknis organisasi.
Ada penurunan spirit, mentalitas dan moralitas dalam berjama’ah dan berjam’iyyah yang ditampakkan oleh pimpinan dan pejabat PBNU.
Faktanya, kata dia lagi, perpecahan jam’iyyah bersifat terbuka dan laten (tersembunyi/terpendam) terjadi meluas dari Sabang hingga Merauke, terutama di Jawa.
Dalam perpecahan itu tersimpan hubungan yang tidak sehat, saling merendahkan, hingga saling menjatuhkan.
Bila kondisi semacam ini terus berlangsung, kata Gus Salam, bisa membahayakan arah perjuangan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama yang didirikan ulama Pondok Pesantren dan Para Auliya’.
"Atas perspektif dan ungkapan perasaan beliau-beliau itu, memantabkan Presidium untuk segera menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) NU," tegasnya.
Dalam silaturrohim itu, tuturnya, Presidium juga menyampaikan kepada beliau-beliau tentang rencana rapat konsolidasi untuk mematangkan Pra MLB, dalam waktu dekat.
"Sedangkan Pra MLB sendiri, Insya Allah akan dilaksanakan bulan Desember, di Surabaya; titik juang para Pahlawan. Pra MLB direncanakan dihadiri oleh PWNU se-Indonesia atau yang mewakili," tutupnya. (agr/muu)
Load more