Jakarta, tvOnenews.com - Politikus Partai NasDem Bestari Barus meminta Calon Wakil Gubernur nomor urut 1 Suswono agar tidak ikut campur urusan partai lain.
Hal ini menindaklanjuti Suswono yang menyinggung masalah etika terkait adanya tujuh politisi partai KIM Plus yang mendukung pasangan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno.
“Dia kan Cawagub ngapain ngurusin partai lain harus bagaimana, bagaimana,” kata Bestari, Jumat, (1/11/2024).
Bestari mengaku tersinggung dengan pernyataan Suswono yang seolah-olah partai yang tergabung di dalam KIM Plus harus mengikuti langkah PKS dalam memberi sanksi kepada kader yang mendukung pasangan Pramono-Rano.
Menurut dia setiap partai memiliki kebijakan masing-masing dalam menyikapi suatu peristiwa.
“Saya tersinggung partai saya ikut terseret, partai saya ikut diseret-seret seolah olah haru mengikuti apa yang dilakukan PKS,” ujar dia.
Bestari menyarankan agar Suswono lebih memikirkan pencalonannya sebagai Cawagub Jakarta, ketimbang mengurusi partai lain.
Suswono sebaiknya mengurusi materi, jadwal, dan strategi kampanye agar tidak melakukan blunder atau kesalahan yang dapat mengurangi keterpilihan.
“You kader PKS urusin aja PKS. You urusin langkah-langkah kampanye, urusan materi kampanye, jadwal, jangan menyampaikan narasi yang menyakiti umat sampai harus mengklarifikasi, sampai harus minta maaf, istigfar. Jangan malah ngurusin partai lain, dia bukan bos di partai lain,” tegas Bestari.
Adanya politisi KIM Plus yang memberikan dukungan kepada pasangan Pramono-Rano, kata Bestari, menjadi pertanyaan, apakah Suswono dalam pencalonannya menjadi Cawagub DKI melakukan komunikasi yang baik dengan para politisi partai pendukungnya atau sebaliknya.
Suswono yang telah diberikan rekomendasi oleh partai-partai seharusnya merangkul banyak pihak untuk memberikan dukungan.
“Barang siapa sudah memberi rekomendasi dirangkul, tapi kalau ada yang seperti ini ya jangan langsung reaksioner menegur partai politik. Ga usah panikan,” sindir dia.
Bestari menilai pernyataan Suswono tersebut bertendensi panik. Karena bagaimana pun dukungan tujuh politisi partai KIM sedikitnya akan berpengaruh terhadap dukungan masyarakat.
Ditambah lagi Suswono sempat mengeluarkan pernyataan yang kontroversial sehingga harus melakukan klarifikasi .
“Pasti sangat berpengaruh apalagi sempat salah ngomong, apalagi ramai di medsos sudah pasti, sehingga muncul kepanikan. Tapi harus terkendali, jangan justru membuat statement yang menjadi gaduh,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung menerima silaturahmi tujuh politisi anggota partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.
Pertemuan itu dilakukan tertutup di kediaman Pramono Anung di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (31/10/2024).
Tujuh politisi itu menyatakan dukungan langsung untuk paslon Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.
Tujuh politisi itu, yaitu Muhammad Ishaq (PPP), H.M Nafiudin (Partai NasDem), Ahmad Faisal (PSI), Firman Abdul Hakim (PPP), Riko (PAN), Ahmad Syukri (PKB), dan Redim Okto Fudin (PKB).
Terkait hal tersebut Suswono menyatakan kekecewaannya. Ia mengatakan ke-tujuh politisi tersebut seharusnya tunduk pada kebijakan partai.
Suswono mengatakan bahwa jika politisi PKS yang melakukan itu maka akan diberikan sanksi tegas karena melanggar etika.
“Etikanya kalau partai sudah melabuhkan ke pasangan mana, ya seluruh perangkat, apalagi dia anggota dewan,” kata Suswono. (agr/aag)
Load more