Arif pun sangat keberatan dengan pemberian gelar itu. Menurutnya tujuan pemberian gelar itu sebenarnya bukan untuk memuji atau menjunjung tinggi, tapi menjatuhkan alias hanya untuk mengolok-olok.
Terlebih dalam berita itu WNH menulis kiai-kiai se-Kebumen harus menunduk dan cium tangan jika bertemu Arif.
"Inikan sebenarnya jelas pelecehan, tujuannya bukan untuk memuji, tapi untuk menghina dan melecehkan. Hadratus Syekh itu gelar untuk pendiri NU KH Hasyim Asy'ari. Gelar yang terhormat untuk ulama alim alamah yang punya pengetahuan luas. Tidak sembarang. Sekarang logis nggak! Kalau itu diberikan kepada saya," tegasnya.
"Jadi sekali lagi pemberian gelar Hadratus Syekh kepada saya itu tidak ada. Itu murni karangan saudara WNH," tegasnya.
Apalagi yang mendaulat itu disebut Persatuan Kyai dan Santri Pesantren Kebumen (Pesek), yang tokohnya adalah Gus Uni.
Arif sendiri mengaku tidak pernah mendengar dan mengetahui siapa itu Pesek dan Gus Uni. Belakangan diketahui di media sosial jika Gus Uni ternyata adalah WNH sendiri.
"Jadi dia menulis sendiri, bercerita sendiri, ia naikan di websitenya sendiri seolah-olah itu fakta, padahal jelas opini hoax," jelasnya.
Load more