Hal ini kata Arif, diperparah dengan menyingung pengasuh Ponpes Al Kahfi Somalangu, yakni KH. Afifudin Chanif Al Hasani atau Gus Afif yang juga Rais Syuriah NU Kebumen. Dalam tulisan itu Gus Afif disebut sebagai ahli doktrin yang suka mengaku-mengaku keturunan Nabi.
"Ini juga yang membuat geram para santri Al Kahfi karena gurunya merasa dilecehkan dan dihina oleh WNH," terangnya.
Arif menyatakan, kalau dia benar seorang jurnalis sungguhan, pastinya tahu etika jurnalistik. Tidak sembarangan, dan serampangan. Harus chek and balance, harus ada konfirmasi, pendalaman. Ada kaidah-kaidah jurnalistik yang harus dijalankan.
Arif pun sudah melaporkan WNH ke pihak kepolisian dalam hal ini Mapolres Kebumen atas tuduhan pencemaran nama baik dan berita hoax. Termasuk melaporkan medianya ke Dewan Pers. Soal benar atau salah, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum. Perkara ini pun sudah diteruskan ke Mabes Polri.
"Biarkan jalur hukum yang akan menjawab kebenarannya, perkara ini juga telah diteruskan ke Mabes Polri," ucapnya.
Arif juga menyampaikan rasa syukur, berdasarkan hasil survei, ia menyebut elektabalitasnya saat ini masih diangka 72%. Ia bukan hanya didukung masyarakat luas, tapi dukungan itu terus mengalir dari para alim ulama, kiai sepuh, dan para kiai-kiai kampung.
Terlebih pasca debat pertama kemarin, dimana masyarakat banyak yang menonton secara langsung dan memberikan apresiasi untuk Paslon nomor urut 2 Arif-Rista.
Load more