Pontianak - Sebanyak 47 nelayan masih hilang akibat tengelamnya belasan kapal di perairan Kalimanta Barat (Kalbar) , Selasa (1/7) dan Rabu (14/7). Jumlah korban meinggal dunia dalam peristiwa yang dipicu cuaca buruk ini pun bertambah menjadi 9 orang.
Kepala Kantor Basarnas Pontianak Yopi Hariadi menjelaskan, berdasarkan data dari lapangan jumlah korban dari musibah tenggelamnya kapal mencapai 136 orang. Rinciannya 80 orang selamat, 9 orang minggal dunia di perairan Muara Jungkat, Muara Pemangkat dan Muara Kubu.
Sementara itu, 47 orang lainnya masih dalam proses pencarian oleh tim SAR Gabungan yang terdiri dari TNI Angkatan Laut, Polair, Basarnas, Bakamla dan KSOP setempat utnuk proses penyelamatan dan evakuasi.
" Saat ini pencarian para korban dan evakusi masih terus dilakuka tim SAR gabungan meskipun masih terkendala cuaca buruk dan gelombang tinggi. Selain mengguanakn kapal motor, Proses pencarian juga dilakukan dengan pantauan udara dengan menggunakan helikopter Super Puma milik lanud Supadio Pontianak." Ujar Yopi.
Sementara itu, Kementeriaan Kelautan dan Perikanan (KKP) mengimbau kepada para nelayan dan pemilik kapal perikanan untuk waspada manghadapi cuaca ekstrem. Mereka diingatkan untuk mematuhi standar operasional kapal perikanan, atau tidak melaut hingga cuaca kembali normal.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Muhammad Zaini dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu (17/7) meminta agar seluruh nalayan dan pemilik kapal perikanan agar seluruh nelayan dan pemilik kapal perikanan di indonesia tetap memperhatikan informasi cuaca yang telah dikeluarkan pemerintah. Hal ini, lanjutnya, sebagai langkah asntispasi atas karamnya 14 kapal perikanan akbibat cuaca buruk di periran Muara Jungkat, Muara Pemangkat dan Muara Kubu, Kalimantan Barat. (tut wuri handayani/cholid syamsu/ade).
Load more