"Misalnya, di darat tiba-tiba hujan air hujan ke bawah (ke kali) semua. Itu biasanya sampah banyak. Nah, itu mengganggu kinerja pompa kita juga," ujar dia.
Dia menyebut setiap tahun bisa 10 persen pompa stasioner pengendalian banjir yang rusak akibat sampah-sampah tersebut.
Sejak Januari 2024, sejumlah pompa stasioner dinyatakan rusak akibat terlilit sampah seperti celana jeans atau ban kendaraan.
"(Tahun 2024) Misalnya, pompa stasioner di Rawa Buaya, Cengkareng, Perumnas dan Cengkareng," terangnya.
Sudin SDA Jakarta Barat langsung bergerak memperbaiki jika menemukan kerusakan pompa sehingga upaya antisipasi banjir tidak terhalang.
Pihaknya juga memiliki Petugas Mekanikal dan Elektrikal Bengkel (PMEB) yang bersiaga mengantisipasi kerusakan pompa.
Dengan personel tersebut, maka pihaknya bisa angkat pompa yang tersendat dan rusak.
Load more