LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ilustrasi palu hakim
Sumber :
  • ANTARA

Komisi Yudisial Diminta Tangani soal Vonis Onslag di Medan, Ini Alasannya

Praktisi Hukum Edi Hardum bersuara soal putusan Majelis Hakim PN Medan yang jatuhkan onslag ke pasutri dengan dakwaan palsukan surat kuasa rugikan perusahaan.

Kamis, 7 November 2024 - 14:30 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Praktisi Hukum Edi Hardum angkat bicara terkait putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Sumatera Utara yang menjatuhkan vonis lepas (onslag) terhadap pasutri yang didakwa memalsukan surat kuasa hingga merugikan perusahaan Rp583 miliar.

“Jadi kalau dakwaan dan tuntutannya itu Pasal 263, saya sebagai orang yang belajar hukum walaupun belum saya baca dakwaannya, ini tidak masuk di akal. Jadi keputusan Onslag itu kan dari pemalsuan surat, Pasal 263. Patut diduga, pemalsuan surat itu ranah pidana bukan perdata” tegas dia dalam keterangannya, Kamis (7/11/2024).

Edi Hardum juga menduga, hakim yang melakukan putusan onslag di PN Medan sama dengan hakim yang menjatuhkan putusan bebas di Surabaya dalam kasus Gregorius Ronald Tannur yang dituduh menghilangkan nyawa kekasihnya Dini Sera Afrianti. 

“Patut diduga ada sesuatu ini, ada permainan, bisa sogok atau yang lain. Oleh karena itu saya meminta Komisi Yudisial untuk turun tangan,” jelasnya.

Baca Juga :

Pertama meminta kepada Komisi Yudisial untuk memeriksa dan menelusuri hakim ini.

Kedua, Edi Hardum juga minta pengawasan Mahkamah Agung agar melakukan pengusutan.

“Mahkamah Agung jangan tinggal diam saja, malu kalau aparat penegak hukum lain di luar Mahkamah Agung melakukan penindakan. Mahkamah Agung ini sudah, mohon maaf, dengan kasus terakhir itu, ditemukan Rp 1 triliun dan  dia mengakui itu terkumpul dari perkara, itu memalukan,” ucapnya.

Selain itu, Mahkamah Agung diminta segera bertindak.

Pengawasan Mahkamah Agung itu jangan sebagai stempel atau rubber stamp. 

“Itu yang saya harapkan, putusan onslag dari dakwaan 263 itu saya menduga keras ada permainan. Ada sogok menyogok di sana,” kata Edi Hardum. 

Oleh karenanya, hakim itu harus diperiksa dan ditelusuri, kenapa sampai itu terjadi. Kalau bisa PPATK memeriksa rekeningnya.

Bisa juga itu transaksi cash, kalau bisa KPK juga telusuri komunikasi hakim-hakim itu dan melakukan pengintaian. 

“Ini sungguh memalukan ya, sudah sadis ini permainan hakim-hakim di Indonesia, oknum ya, karena tidak semuanya, masih ada hakim yang bersih. Tapi sudah terlalu banyak oknum,” tuturnya.

Senada disampaikan Herwanto Nurmansyah selaku Pengamat hukum yang juga Ketua Umum Barisan Advokat Muda Bersatu (Baradatu) ini mendesak Komisi Yudisial mendalami putusan lepas di PN Medan. 

“Bila perlu komisi III turun tangan, sama seperti perkara yang di surabaya, itu kan Komisi III juga langsung memanggil dan minta keterangan terkait dengan putusan bebas,” ungkap dia.

Herwanto, juga menyampaikan setelah perkara ini diputus bebas idealnya harus didalami, barangkali ada dugaan-dugaan, mungkin ada penyuapan di dalamnya.

“Didalami oleh para penegak hukum, KPK hingga Komisi Yudisial, artinya semua lembaga yang terkait dengan penegakan hukum harus bergerak,” ucapnya.

Ditegaskan, semakin besar sebuah perkara kemungkinan semakin besar potensi adanya dugaan tindak pidana penyuapan, bahkan korupsi.

“Memang setiap perkara yang cukup besar, pengawasannya harus dimuli sejak awal. Artinya mengawal perkara itu ya kalau bisa diupayakan pencegahan, kalau ini kan sudah terjadi. Nilai setengah triliun kan tidak kecil,” papar dia.

“Saya berharap perkara-perkara seperti ini bisa dilkukan pencegahan sejak awal sehingga tidak timbul permasalahan yang multi tafsir ketika perkara ini sudah diputus,” pungkasnya.

Sebelumnya, Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Sumatera Utara menjatuhkan vonis lepas (onslag) terhadap pasangan suami istri (pasutri) yang didakwa memalsukan tanda tangan direktur CV Pelita Indah atas nama Hok Kim yang menyebabkan kerugian perusahaan sebesar Rp 583 miliar.

“Menjatuhkan vonis lepas kepada kedua terdakwa. Melepaskan kedua terdakwa dari segala tuntutan,” kata Hakim Ketua M. Nazir di ruang sidang Cakra II, PN Medan, Selasa (5/11/2024).

Hakim menambahkan perbuatan kedua terdakwa, yaitu Yansen (66) dan istrinya Meliana Jusman (66) terbukti ada, tetapi perbuatan tersebut bukan perbuatan pidana melainkan perbuatan perdata. 

Vonis itu jauh lebih ringan dari tuntutan JPU Septian Napitupulu, yang sebelumnya menuntut kedua terdakwa dengan pidana penjara masing-masing selama lima tahun karena melanggar Pasal 263 ayat (2) juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. 

Menurut JPU Kejari Medan ini, terdakwa telah melakukan perbuatannya sejak 2009 hingga 2021 di Bank Mestika Cabang Zainul Arifin Medan.

Mereka membuat surat kuasa palsu untuk menarik uang di bank tersebut.(lkf)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Media China Percaya Diri Tim Naga Bakal Diuntungkan dari Laga Timnas Indonesia Vs Jepang

Media China Percaya Diri Tim Naga Bakal Diuntungkan dari Laga Timnas Indonesia Vs Jepang

Sebuah media China percaya diri menyebut Timnas China bakal mendapatkan keuntungan dari laga Jepang melawan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kevin Diks Diam-diam Punya 'Ritual' Unik ala Indonesia Sebelum Bertanding, Ternyata Calon Pemain Garuda Itu Wajib Lakukan...

Kevin Diks Diam-diam Punya 'Ritual' Unik ala Indonesia Sebelum Bertanding, Ternyata Calon Pemain Garuda Itu Wajib Lakukan...

Calon pemain Timnas Indonesia yakni Kevin Diks ternyata memiliki 'ritual' unik sebelum bertanding, yakni wajib makan masakan khas Tanah Air sebelum bertanding.
Hasil Survei Indikator: Elektabilitas Eman-Dena Melonjak 64,6 Persen di Pilkada Kabupaten Majalengka

Hasil Survei Indikator: Elektabilitas Eman-Dena Melonjak 64,6 Persen di Pilkada Kabupaten Majalengka

Lembaga Survey Indikator Politik Indonesia melakukan survey pada Pilkada Kabupaten Majalengka di periode 16-19 Oktober 2024, berlangsung pada Kamis (7/11/2024).
Jepang Dapat Amunisi Baru, Hajime Moriyasu Beri Peringatan kepada Timnas Indonesia

Jepang Dapat Amunisi Baru, Hajime Moriyasu Beri Peringatan kepada Timnas Indonesia

Pelatih Timnas Jepang, Hajime Moriyasu, seakan memberi peringatan kepada kepada Timnas Indonesia jelang duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada November ini.
Proses Naturalisasi Mauro Zijlstra Alami Penundaan, Sosok yang Dekat dengan Pemain Keturunan Ini Bongkar Alasannya

Proses Naturalisasi Mauro Zijlstra Alami Penundaan, Sosok yang Dekat dengan Pemain Keturunan Ini Bongkar Alasannya

Proses naturalisasi pemain keturunan Mauro Zijlstra harus mengalami penundaan, sosok yang dekat dengan para pemain keturunan ini menjelaskan alasan sebenarnya.
Media Jepang Sebut Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Tidak Menyukai Samurai Biru, Hajime Moriyasu Beri Respons Tak Terduga

Media Jepang Sebut Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong Tidak Menyukai Samurai Biru, Hajime Moriyasu Beri Respons Tak Terduga

Sebuah media Jepang menyebut pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tidak menyukai Timnas Jepang, namun Hajime Moriyasu memberi respons yang tak terduga.
Trending
Trik ‘Licik’ Jepang Jelang Jumpa Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Trik ‘Licik’ Jepang Jelang Jumpa Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026

AFC dan FIFA terlibat dalam skenario 'licik' Jepang untuk mengalahkan Timnas Indonesia di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Jumat (15/11/2024) malam.
Harga Tiket Pertandingan Timnas Indonesia Vs Jepang Bikin Fans Negeri Samurai Biru Kaget, Tapi Moriyasu Bilang...

Harga Tiket Pertandingan Timnas Indonesia Vs Jepang Bikin Fans Negeri Samurai Biru Kaget, Tapi Moriyasu Bilang...

Dalam waktu dekat, Timnas Indonesia menjamu Jepang pada lanjutan pertandingan Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di Gelora Bung Karno
Bikin Was-was Hajime Moriyasu, Jawaban Berkelas Kevin Diks saat Ditanya Apakah Bakal Bermain di Laga Timnas Indonesia Melawan Jepang

Bikin Was-was Hajime Moriyasu, Jawaban Berkelas Kevin Diks saat Ditanya Apakah Bakal Bermain di Laga Timnas Indonesia Melawan Jepang

Pemain keturunan timnas Indonesia, Kevin Diks buka menjawab soal apakah dirinua bisa bermain saat melawan Jepang di laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia
Prediksi Line Up Terkuat Timnas Indonesia Vs Jepang dengan Skenario Terburuk Mees Hilgers Harus Absen karena Cedera

Prediksi Line Up Terkuat Timnas Indonesia Vs Jepang dengan Skenario Terburuk Mees Hilgers Harus Absen karena Cedera

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tampaknya harus menyiapkan skenario terburuk saat Mees Hilgers absen melawan Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Marselino Ferdinan Jadi Sorotan di Forum Oxford United Usai Tolak Tawaran Hampir Rp7 Miliar, hingga Kevin Diks Dipastikan Segera Bela Timnas Indonesia

Marselino Ferdinan Jadi Sorotan di Forum Oxford United Usai Tolak Tawaran Hampir Rp7 Miliar, hingga Kevin Diks Dipastikan Segera Bela Timnas Indonesia

Marselino Ferdinan jadi sorotan di forum Oxford United usai tolak tawaran hampir Rp7 miliar, hingga Kevin Diks dipastikan segera bela Timnas Indonesia.
Padahal Cuma Main di Liga 2 Belanda, Media Eropa Soroti Keputusan Timnas Indonesia yang Selalu Panggil Ivar Jenner, Katanya...

Padahal Cuma Main di Liga 2 Belanda, Media Eropa Soroti Keputusan Timnas Indonesia yang Selalu Panggil Ivar Jenner, Katanya...

Keputusan pelatih Shin Tae-yong yang selalu memanggil Ivar Jenner ke Timnas Indonesia baik kelompok umur maupun senior mendapat sorotan dari media asal Belanda.
Respons Netizen Thailand Usai Tahu Akan Lawan Timnas Futsal Indonesia, Salah Fokus dengan Jadwal Anyar

Respons Netizen Thailand Usai Tahu Akan Lawan Timnas Futsal Indonesia, Salah Fokus dengan Jadwal Anyar

Empat tim, Timnas Futsal Indonesia, Vietnam, Thailand dan Australia akan berebut untuk menjadi yang terbaik dalam ajang futsal tingkat ASEAN ini. 
Selengkapnya
Viral