Jakarta, tvOnenews.com - Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 1 Ridwan Kamil mengungkapkan dirinya memiliki kesamaan visi dengan Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam hal mengelola Jakarta.
Pria yang akrab disapa RK itu menyampaikan bahwa program tiga juta rumah yang menjadi salah satu fokus Prabowo, juga menjadi atensi bila dirinya terpilih menjadi Gubernur Jakarta.
Pesan itu disampaikan dalam pertemuan empat mata antara Prabowo dengan Ridwan Kamil.
Kepada Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 tersebut, Prabowo meminta Ridwan Kamil untuk menjadikan Jakarta menjadi kota berkelas global, dengan cara membereskan kekumuhan di Jakarta.
"Presiden Prabowo itu satu koalisi dengan kami pasangan RIDO (Ridwan Kamil-Suswono). Beliau berpesan, ‘kalau nanti jadi gubernur, bereskan kekumuhan di Jakarta. Kita perlu kota global yang bebas dari kawasan kumuh’. Beliau ingin menghadirkan social housing yang representatif di Jakarta," kata Ridwan Kamil di Jakarta Selatan, dikutip Jumat (8/11).
Kini, setelah dilantik menjadi presiden, Prabowo langsung menggulirkan program tiga juta rumah. Kemudian, membentuk kementerian baru yang fokus melaksanakan program tersebut.
Oleh karena itu, Ridwan Kamil sebagai calon gubernur Jakarta yang satu koalisi dengan Prabowo menyatakan bahwa dirinya bersama Suswono akan menghadirkan hunian murah di tengah kota.
Selain kesamaan visi dengan program social housing Prabowo, niat itu juga dilandasi komitmen untuk menyelesaikan masalah hunian di Jakarta, yakni masalah harga properti yang sangat tinggi.
Dengan hunian murah di tengah kota, masyarakat punya kesempatan jauh lebih besar untuk memiliki rumah di pusat kota, dan tidak perlu mencari atau membeli rumah di luar Jakarta.
Masyarakat bisa tinggal, bekerja, dan berkegiatan di Jakarta, salah satu contohnya, menambah fungsi ratusan pasar yang berada di bawah naungan PD Pasar Jaya menjadi pasar plus hunian vertikal.
"Kami akan lebih banyak menghadirkan hunian di tengah kota. Supaya pekerja-pekerja di Sudirman-Thamrin atau daerah Segitiga Emas Jakarta tidak perlu tinggal di Depok atau Bekasi, karena lahan di Jakarta mahal. Jakarta punya ratusan pasar, yang kalau dibangun oleh Real Estate Indonesia, bagian bawah tetap berfungsi sebagai pasar dua lantai, sisanya hunian," tutur dia.
Bila program itu terlaksana, politisi Partai Golkar itu yakin masyarakat menengah ke bawah bisa punya hunian di pusat kota Jakarta.
Secara perlahan, program itu akan mengurangi tingkat stres, mobilitas masyarakat, dan kemacetan.
Sebab, ketika program tersebut terlaksana, masyarakat sudah tinggal, bekerja, dan beraktivitas di satu Kawasan, tidak lagi bepergian jauh dari luar kota untuk bekerja di Jakarta. (agr/dpi)
Load more