“Kami harus menjelaskan kepada Thalia dan Tania tentang kehadiran Onyo di keluarga kami, karena mereka sudah cukup besar untuk memahami apa yang terjadi,” jelas Sarwendah.
Dalam budaya asalnya, Betrand terbiasa dengan interaksi yang melibatkan sentuhan fisik sebagai bentuk afeksi.
Sarwendah menegaskan bahwa apa yang terlihat oleh publik hanyalah bentuk rasa nyaman Betrand, yang tidak ingin merasa jauh dari sosok ibu yang kini ia miliki.
“Kami sudah berusaha menjelaskan dan menyesuaikan, tapi tetap saja ada yang salah paham. Sebenarnya, ini bukan soal manja, tapi soal dia mencari rasa nyaman di keluarga ini,” beber Sarwendah.
Ia mengakui bahwa kritik dan cibiran sering kali membuat hubungan mereka sempat terasa kikuk.
Namun, ibu 3 anak ini tetap bertekad untuk mendampingi Betrand dan memastikan bahwa ia merasa dihargai dan dicintai.
“Awalnya kami jadi merasa canggung. Duduk bareng aja jadi takut salah paham. Tapi saya pikir, biarkan saja, karena Onyo berhak merasa diterima di keluarga ini,” katanya mantap.
Di akhir perbincangan, Sarwendah menegaskan bahwa ia akan terus mendampingi Betrand dengan kasih sayang.
“Saya ingin Onyo tumbuh menjadi anak yang penuh kasih dan punya rasa percaya diri. Dia itu anak yang sangat istimewa bagi saya dan Ruben,” pungkasnya. (anf/ree)
Load more