Andri berharap program ini dapat meningkatkan ilmu dan keterampilan digital seluruh guru dan siswa binaan di SMPN 2 PPU agar dapat diintegrasikan secara efektif ke dalam kurikulum belajar sehingga menciptakan generasi pengguna teknologi yang cerdas.
Di sisi lain, Andri menjelaskan pihaknya telah menjalankan program sekolah berbasis digital berupa pembinaan sekolah untuk memanfaatkan teknologi terkini dalam proses pembelajaran serta sistem manajemen sekolah.
Menurutnya dalam program itu terdiri dari Learning Management System (LMS) berupa sistem pembelajaran yang digunakan siswa untuk mengakses perangkat pembelajaran, tugas, soal-soal, dan penilaian.
Serta program School Management System (SMS) berupa sistem manajemen informasi yang mengelola proses administrasi sekolah, khususnya presensi guru dan siswa, jurnal pembelajaran siswa, leger nilai, rapor elektronik, administrasi tata usaha, dan perpustakaan.
“Program yang telah berjalan sejak 2023 ini merupakan upaya YPA-MDR untuk memperluas akses pendidikan berbasis digital sebagai persiapan guru dan siswa menghadapi tantangan di era digital,” katanya.
Adapun program Sekolah Berbasis Digital sudah dilaksanakan di 6 sekolah binaan YPA-MDR terpilih berdasarkan asesmen Kompetensi Information Technology (IT) yakni SMKN 1 Leuwiliang, SMPN 2 Rote Barat, SMAN 1 Rote Barat, SMPN 1 Borong, SMKN 5 PPU, termasuk SMPN 2 PPU. (raa)
Load more