“Kiprah perempuan harus mainstream, sama seperti kiprah laki-laki pahlawan lainnya. Dan kami berharap, pemerintah proaktif untuk mengenalkan, mengembangkan, dan mendokumentasikan kisah-kisah perempuan pahlawan ini,” kata dia.
Mengutip data dari Kementerian Sosial (Kemensos), hingga tahun 2023 tercatat sebanyak 206 pahlawan yang diberikan gelar oleh negara. Namun, ujar Very, hanya 16 tokoh perempuan yang diakui dari total 206 pahlawan nasional tersebut.
“Kami berharap pahlawan perempuan siapapun ada di antara pahlawan-pahlawan yang akan diberikan gelar pahlawan pada tahun 2024,” kata dia.
Very mengatakan, Komnas Perempuan akan terus mengampanyekan betapa pentingnya mengenali dan mengakui perempuan pahlawan perempuan di Indonesia. Atas dasar itu, Komnas Perempuan setiap tahunnya menyelenggarakan peringatan Hari Pahlawan dengan perspektif perempuan.
Setiap tahun, Komnas Perempuan juga memperkenalkan tokoh-tokoh perempuan yang jarang dikenali oleh publik karena tidak banyak didokumentasikan. Pada tahun ini, tokoh yang diperkenalkan antara lain Ratu Ageng Tegalrejo, S.K. Trimurti, dan R.A. Soetartinah.
Menurut dia, pengakuan negara terhadap tokoh-tokoh perempuan yang diperkenalkan Komnas Perempuan bukan semata-mata menjadi tujuan utama. Lebih dari itu, ia berharap kisah-kisah tokoh perempuan dapat menginspirasi masyarakat luas dan perjuangan mereka layak untuk dilanjutkan.
“Mari kita catat sejarah perempuan tidak hanya dari kacamata laki-laki, tetapi juga kacamata perempuan. Sehingga kiprahnya itu dengan rasa yang dimiliki oleh perempuan bisa kemudian lebih banyak dimunculkan,” kata Very. (ant/ebs)
Load more