Jakarta, tvOnenews.com - Saat ini, pihak pemerintah, baik itu aparat kepolisian sedang gencar-gencarnya berantas judi online, hingga berupaya untuk bekuk bandar judi online.
Namun, menangkap bandar judi online tidak semudah dipikiran, karena terdapat banyak tantangan.
Lantas, apa penyebab utama sulitnya bandar judi online dibekuk?
Dilansir dari CNN Indonesia, pada Sabtu (16/11/2024), Menkomdigi, Meutya Hafid mengungkapkan, bahwa sebetulnya yang berhak menjawab pertanyaan tersebut adalah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Namun, menurutnya, dari hasil komunikasi dengan Listyo, proses penyelidikan terhadap bandar judi online membutuhkan waktu dan langkah sistematis.
Bahkan, kata dia, pemberantasan judi online harus dilakukan dengan hati-hati berdasarkan hasil penyelidikan, bukan hanya kecurigaan semata.
"Hasil kami ngobrol sih, beliau [Kapolri] bilang sedang diurai. Ini sedang diurai, Kami kan harus runut dan kita harus berdasarkan pengembangan penyidikan, bukan kecurigaan saja. Jadi satu persatu," beber Meutya.
Selain itu, dia menjelaskan, kepolisian saat ini tengah mendalami jaringan yang terlibat, meskipun belum mencapai bandar utama.
"Sekarang kan kalau saya tidak salah, semacam bandarnya ini udah. Mungkin kayaknya bukan bandar utamanya ya," ucapnya.
Tak sampai di situ saja, ia juga sampaikan, bahwa dirinya mendengar ugaan bandar judi online punya pengaruh besar di Indonesia. Namun, dia tidak tahu benar atau tidak.
Kemudian, soal Prabowo Subianto mengetahui isu judi online, dia katakan, saat ini Presiden Prabowo Subianto lebih fokus pada langkah yang akan diambil oleh Komdigi dan aparat penegak hukum.
"Jadi beliau kelihatan sangat concern. Beliau cukup ngingetin gitu loh. Bahwa setiap saat ada rapat itu diingetin semuanya. Bahwa ini perang sama-sama. Ini bersatu padu," bebernya.
Namun, dia akui, beberapa waktu lalu, dirinya sempat menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto dalam pemberantasan judi online.
Menurutnya, Prabowo dengan tegas menyatakan tidak boleh ada persekongkolan hingga beking judi online di Indonesia.
"Tidak boleh ada beking-bekingan. Ini bahasa beliau, tidak boleh ada yang membeking, yang membantu atau apapun itu," jelasnya.
Menkomdigi, Meutya Hafid
Sebelumnya diberitakan, Menteri Komdigi, Meutya Hafid menyampaikan, bahwa pelajar saat ini hidup di tengah tantangan yang luar biasa.
Yakni, tantangan hidup di tengah pengaruh negatif internet. Termasuk di antaranya adalah paparan judi online (Judol) lewat internet.
"Ini adalah tantangan untuk adik-adik semua. Data ini bisa diketahui setiap ada transaksi yang terpantau," beber Meutya dalam keterangannya, Jumat (15/11/2024).
Di samping itu, ia juga menyampaikan, bahwa para pelajar harus bisa menjaga diri dari pengaruh negatif internet. Terlebih dengan banyaknya paparan konten negatif seperti judi online.
"Internet membuat kita ketergantungan. Cara kita menjaga diri agar tidak terlibat judi online adalah dengan membagi waktu dalam penggunaan internet," bebernya.
Tak hanya itu saja, kader Golkar ini juga menekankan pencegahan judol yang erat kaitannya dengan perundungan di sekolah.
Menurutnya, bukan hanya judi yang membuat depresi. Namun sebaliknya rasa depresi itu yang membuat lari ke judi online. Rasa depresi itu bisa muncul karena perundungan.
"Makanya di sini saya menekankan untuk adik-adik. Sesama kawan jangan saling mem-bully. Ketika ia depresi dan tidak ada teman, pelariannya bisa ke judol," katanya. (aag)
Load more