Jakarta, tvOnenews.com - Forum Aliansi Masyarakat Anti Korupsi (Formasi) menduga adanya dana judi online yang mengalir ke salah satu pasangan calon di Pilkada Jakarta 2024. Ketua Formasi Muhidin Jalih Pitoeng mendesak Bawaslu turun tangan melakukan penyelidikan.
"Kami telah memberikan aduan ke Bawaslu terkait adanya dugaan pelanggaran di Pilkada Jakarta 2024," kata dia di Bawaslu, Minggu (17/11/2024).
Muhidin mengungkit kembali keterangan mantan Menteri Kominfo yang kini menduduki jabatan, Menteri Koperasi yakni Budi Arie Setiadi. Ketika itu, disampaikan adanya aliran dana judi online ke pasangan nomor urut 3, Pramono-Rano.
Terkait hal ini, Muhidin menilai perlunya keterlibatan Bawaslu untuk mendalami keterangan tersebut, sehingga persoalan ini bisa diungkap secara terang benderang.
"Kami mendesak kepada Bawaslu untuk menindaklanjuti, sekaligus memeriksa saksi-saksi dan memberikan sanksi atas adanya pelanggaran-pelanggaran di maksud," ucap dia.
Terlebih, salah seorang yang ditangkap oleh jajaran kepolisian yakni Zulkarnaen Apriliantony alias Tony Joel alias Tony Tomang masuk ke dalam daftar tim pemenangan pasangan Pramono-Rano.
Hal itu terlihat dari Surat Keputusan Nomor 942/KPTS/DPP/V/2024. Surat ditetapkan pada 18 Mei 2024 dan ditandatangani oleh Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan masa bakti 2019-2024. Di mana, di sana tercantum nama Zulkarnaen Apriliantony alias Tony Joel alias Tony Tomang sebagai bagian dari tim Konten & media sosial.
"Di sini tertulis Z. Apriliantony atau Tony Joel," ucap dia.
Muhidin berharap Bawaslu dengan segera memeriksa dan melakukan penyelidikan tentang adanya dugaan aliran dana dari judi online ke kubu paslon 03 di Pilkada Jakarta.
Muhidin juga meminta Bawaslu memberikan sanksi kepada paslon-paslon yang terbukti menerima aliran dana judi online. Hal itu sebagaimana kewenangan dari Bawaslu. Dalam laporannya, Muhyidin juga melampirkan beberapa bukti untuk memperkuat hal tersebut.
"Kami melampirkan pertama ada Surat Keputusan Nomor 942/KPTS/DPP/V/2024 tentang Struktur Komposisi dan personalia tim pemenangan pemilihan umum Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah tahun 2024. Kedua, kita lampirkan juga tangkapan layar dari beberapa media tentang keterangan Budi Arie Setiadi," tandas dia.
Ketua Presidium Aliansi Selamatkan Indonesia (ASELI) ini juga mengatakan bahwa dirinya akan mendatangi DKPP dan Komisi III DPR RI. Pihaknya meminta agar kedua lembaga tersebut membentuk Pansus guna membongkar skandal judi online itu.
Dalam kesempatan tersebut Tokoh Betawi ini juga mengingatkan agar pesta demokrasi ini tidak dikotori oleh dana judi. Menurutnya, pemilu adalah sebuah gerbang demokrasi dalam peralihan kekuasaan yang konstitusional” kata Jalih Pitoeng.
"Oleh karena itu janganlah pesta demokrasi ini dinodai oleh dana judi. Bagaimana mungkin kita bisa menghasilkan seorang pemimpin yang baik, bersih, amanah dan pro rakyat jika pada proses peralihan kekuasaan ini dilakukan dengan cara-cara yang tidak bermartabat. Apalagi didanai oleh hasil judi” pungkas Jalih Pitoeng.
Sebelumnya Eks Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi akhirnya buka-bukaan terkait skandal judi online yang menyeret sejumlah pegawai di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Dia bahkan mengungkap sosok T, yang sebelumnya disebut-sebut sebagai pengendali bandar judi online.
T, Tony Joel alias Tony Tomang, alias Zulkarnaen Apriliantony ini, juga disebut sebagai orang yang membawa atau merekomendasikan tersangka AK kepada Budi Arie untuk masuk sebagai tim Tenaga Pengawasan dan Penindakan Take Down Situs Judi Online di Kominfo.
Disebutkan, bahwa sosok T sebagai aktivis politik dan dekat dengan Budi Karya Sumadi. Di mana di Pilpres 2024 lalu, T masuk dalam tim sukses pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Bahkan disebutkan juga, sosok T kini masuk dalam tim sukses Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.
"T merupakan aktivis politik yang dekat dengan Menteri Perhubungan (Budi Karya). Dia sebelumnya masuk Timses resmi Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024 dan Pilkada Jakarta pasangan Pramono-Rano, dari PDI Perjuangan sebagai Ketua Bidang Konten sosial media," ungkap Budi Arie dikutip, Senin (11/11/2024).
Menanggapi pengakuan Budi Arie, Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno merasa difitnah. Mereka pun melayangkan somasi terbuka ke eks Menkominfo itu, atas hoaks tersangka mafia judi online di Kementerian Komdigi berinisial 'T', bagian dari tim sukses Pramono-Rano.
"Somasi ini terkait dengan pernyataan yang disampaikan di media massa dan publik bahwa tersangka mafia judi online Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berinisial 'T' merupakan Ketua Bidang Konten Sosial Media Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano," kata Bidang Hukum dan Advokasi Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Bhirawa J Arifi, 12 November 2024.
Sementara
Tim Pemenangan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono-Rano membantah pernyataan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi terkait mafia judi online di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berinisial T.
Budi menyebutkan bahwa tersangka mafia judi online itu merupakan Ketua Bidang Konten Sosial Media Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno.
"Kami dengan tegas menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan tidak sesuai dengan fakta yang ada," kata Koordinator Media dan Media Sosial Tim Pemenangan Pramono Anung dan Rano Karno, Pangeran Siahaan di Jakarta, Senin.
Dia menjelaskan bahwa T sebagaimana disebut oleh Budi Arie Setiadi bukan merupakan bagian dari tim pemenangan dan tidak pernah menjadi Ketua Bidang Konten Sosial Media Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024.
Pangeran menyebutkan, pernyataan Budi Arie tersebut jelas merupakan kekeliruan dan bisa disebut sebagai informasi yang menyesatkan publik.
(ebs)
Load more