"Kami mengajak seluruh masyarakat bersinergi dan bersama-sama mengawasi dan mencegah segala bentuk diskriminasi dalam pemilihan, dengan begitu kita tidak hanya menjaga pemilihan tetapi menjaga dan menegakkan hak perempuan dalam pemilihan," tambahnya.
Menteri PPPA, Arifah Fauzi, juga menyampaikan bahwa perempuan memiliki potensi besar, tidak hanya untuk memilih tetapi juga menjadi pemimpin.
Menurutnya, perempuan Indonesia harus menggunakan hak pilihnya secara bijak dan menolak politik uang serta segala bentuk diskriminasi.
"Tantangan kita ke depan adalah memastikan partisipasi perempuan menjadi lebih substansial dan berdampak nyata pada kualitas kepemimpinan daerah," katanya.
Anggota KPU, Iffa Rosita, mengungkapkan fakta bahwa setengah dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 adalah perempuan.
Hal ini, menurutnya, menunjukkan peran strategis perempuan dalam menentukan arah pemilu.
"Saya ingin perempuan menjadi garda terdepan mengawal sukses Pemilihan 2024. Perempuan harus berani, kritis, dan terbuka menyampaikan keluh kesah terkait tahapan Pemilihan 2024," tegas Iffa.
Load more