Viral di media sosial seorang warganet bernama Lanchlan Gibson mengeluhkan sikap arogan oknum Polisi Lalu Lintas (Polantas).
Adapun, Lachlan menjelaskan kronologi peristiwa tersebut di akun media sosial instagramnya @lachlangibs.
Lanchlan mengatakan, saat itu dirinya tengah mengendarai sepeda motor di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
Kemudian, satu unit mobil polantas yang berada di sisi paling kanan tiba-tiba belok ke lajur kiri alias memotong lajunya.
Lantas, Lachlan kaget dan melakukan rem mendadak hingga nyaris jatuh lantaran ban motornya mengalami selip.
"Tepat depan Ritz Carlton Hotel SCBD ada mobil kepolisian Mazda Biru Putih yang potong jalan dari jalur paling kanan untuk menuju ke arah Sudirman. Saya yang berada di jalur tengah mau lurus kaget dan motor hampir selip, secara reflek saya langsung membunyikan klakson panjang," beber Lachlan di unggahannya.
Namun, setelah diklakson oleh Lachlan, polantas tersebut justru malah mengejar dan memaki-maki Lachlan.
"Tiba tiba mobil oknum tersebut mengejar saya dan semua lampu strobo dinyalakan, akhirnya saya berhenti. Namun oknum petugas kepolisian tersebut langsung membentak saya. Ngatain saya anjing, sok pinter, sok tau," jelas Lachlan.
Kemudian, berdasar pengakuan Lachlan, dia berbicara kepada polantas yang memaki nya itu.
"Pak tolong beri saya arahan, pencerahan, di UU mana yang menyatakan mobil dari lajur paling kanan boleh langsung potong ke kiri?" tutur Lachlan ke Polantas.
Lalu, Polantas tersebut justru menjawab dengan "Elo searching saja tuh di google UU Nomor 22 tahun 2009," kata polantas itu.
Terkait hal ini, polisi pun akhirnya angkat bicara. Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes M. Latif Usman mengaku telah mengundang Lanchlan ke kantornya untuk melakukan pertemuan.
"Ini kan menjadi koreksi saya dan tentunya saya juga meminta maaf kepada yang bersangkutan dan kepada seluruh masyarakat," ucap Latif Usman saat dikonfirmasi, Senin (18/11/2024).
Latif Usman menjamin akan memproses anggotanya yang diduga melakukan tindakan arogan di jalan.
Menurutnya, hal ini sebagai komitmen Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang minta anggotanya menjadi pelayan masyarakat.
"Kepada anggota, yang terutama masalah arogansi anggota, ini juga menjadi penekanan Bapak Kapolri. Tidak boleh kita melakukan arogansi, karena kita pelayan, pelindung, pelayan masyarakat, harus mengedepankan pelayanan," kata Latif.
Latif mengapresiasi langkah Lanchlan karena menurutnya bisa jadi perbaikan bagi Polri. Selanjutnya, Latif Usman meminta masyarakat agar tidak takut melapor hal yang dirasa merugikan.
"Kepada seluruh masyarakat dan saya menyampaikan kepada masyarakat, jangan takut untuk menyampaikan hal yang benar. Saya sangat mengapresiasi dan dia berani mengkritik dan ini suatu untuk membuat institusi saya akan lebih baik," katanya.
Latif mengaku memahami cara Lanchlan mempublikasikan kejadian yang dialami ke medsosnya. Latif menyebut yang bersangkutan sempat bingung melapor kemana.
"Makanya saya langsung panggil ke ruangan, saya mengapresiasi tindakan dia dan ya memang sekarang di jaman media sosial, karena memang sarananya untuk itu dan dia mungkin tidak tahu harus ke mana, dia menggunakan sarana media sosial," kata dia lagi. (rpi/raa)
Load more