Kebumen, tvOnenews.com - Bupati Kebumen non aktif Arif Sugiyanto menggelar silaturahmi dengan jajaran pengurus dan anggota Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Kebumen di Hotel Grand Kolopaking, Minggu malam 17 November 2024.
Setyo Budi Ketua II Pepadi menyampaikan silaturahmi ini sebagai bentuk dukungan terhadap pasangan calon bupati dan wakil bupati Kebumen Arif Sugiyanto-Ristawati Purwaningsih nomor 02.
Ia merasa Arif yang sudah menjabat 3,5 tahun sebagai bupati Kebumen begitu perhatian terhadap kesenian wayang.
Bahkan ia merasakan baru zaman Arif Sugiyanto bupati yang paling sering menghadiri acara wayangan di masyarakat.
"Jujur bisa dikatakan beliau ini bupati yang paling sering hadir di acara wayangan. Biarpun jam 1 jam 2 malam beliau masih bisa hadir. Mau menyalami dalang-dalang beserta crew-nya," tuturnya.
Dukungan para dalang dan pelaku seni ini kata dia, bukan mengatasnamakan Pepadi. Karena Pepadi secara organisasi dalam posisi netral.
Namun, secara pribadi para pengurus ini merasa ada kecocokan atau kesamaan dalam menentukan pilihan politik pada Pilkada 2024 dengan mendukung pasangan Arif-Rista.
"Kita memang tidak mengatasnamakan Pepadi. Tapi secara pribadi kita dari para pengurus merasa sudah klop dengan kepemimpinan Pak Arif. Kebijakan beliau dalam membangun Kebumen sudah luar biasa, hasilnya sudah bisa kita lihat bersama dan tidak ada alasan untuk tidak dilanjutkan," ucapnya.
Setyo Budi juga melihat anggaran untuk kebudayaan di era Bupati Arif terus meningkat setiap tahun.
Kemudian, pada Pilkada ini, pasangan Arif-Rista juga memasukan unsur kebudayaan dalam visi misinya.
"Jadi hari ini kita perlu mencari yang pasti-pasti saja, yang sudah terbukti kinerjanya," ujarnya.
Sementara itu, Arif menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh para dalang dan pelaku seni.
Ia menyadari meski di Pepadi pengurusnya tidak semua mendukung dirinya. Namun, ia meminta semua untuk tetap bersatu dan guyub rukun.
"Kalau pun yang hadir pada saat ini ada yang mendukung calon lain. Sama sekali tidak masalah. Bebas-bebas saja mau mendukung sini boleh mau mendukung sana boleh yang penting wajib guyub rukun tidak boleh pantengan," ujarnya.
Arif menyampaikan Pilkada ini alat menuju kekuasaan. Siapa pun yang nantinya terpilih sebagai bupati, maka harus bersikap ssbagai orangtua bagi semua warganya. Tidak boleh membeda-bedakan.
"Program dan kebijakannya harus bisa dirasakan semua masyarakat, jangan hanya segelintir orang," ucapnya.
"Karena bupati milik semua. Dulu waktu lawan kota kosong saya kalah di Kecamatan Sempor dan Gombong. Tapi begitu dilantik, Sempor tetap kita bangun, kita buatkan jembatan dan jalan, begitu juga Gombong. Jadi tidak boleh membedakan," tandasnya.
Load more