Jakarta, tvOnenews.com - Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan sikap terbuka terkait wacana pemindahan perusahaan milik negara sektor pangan dari naungan Kementerian BUMN ke Kementerian Pertanian (Kementan).
Menurut Erick, langkah ini dapat dipertimbangkan jika memang bertujuan memaksimalkan fungsi dan peran perusahaan BUMN.
“Kalau BUMN-BUMN ini sudah dianggap baik dan banyak pihak melihat bisa dimaksimalkan lebih baik, ya kita terbuka,” ujar Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024).
Erick menjelaskan bahwa Kementerian BUMN saat ini telah memangkas jumlah perusahaan yang dikelola, dari awalnya 114 menjadi 47 perusahaan. Dari jumlah itu, 40 perusahaan sudah dalam kondisi sehat, sementara 7 lainnya masih dalam proses perbaikan.
Dia menegaskan selama kepemimpinannya, fokus utama adalah meningkatkan kinerja BUMN melalui restrukturisasi dan memastikan pelaksanaan kewajiban pelayanan publik atau Public Service Obligation (PSO) berjalan optimal.
“Saya tidak pernah berpikir negatif. Selama pelayanan kepada masyarakat bisa ditingkatkan, investasi bisa memperkuat, dan sinergi ekonomi nasional berjalan baik, ya kita sangat terbuka,” jelasnya.
Erick juga menanggapi wacana menjadikan Perum Bulog sebagai lembaga di bawah Presiden, terpisah dari Kementerian BUMN. Menurut Erick, rencana ini telah tertuang dalam Rancangan Undang-Undang BUMN (RUU BUMN) sebelumnya.
Load more