Dinas Kesehatan DKI mencatat jumlah kasus DBD mencapai 12 ribu pada September dengan lonjakan kasus cukup tinggi pada April dan Mei yakni sekitar 2.000 hingga 3.000 kasus.
Maryati menambahkan selain DBD, warga dan jajaran kesehatan juga perlu mewaspadai penyakit lainnya yang mungkin muncul di musim penghujan seperti leptospirosis, diare, demam tifoid, infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), dan lainnya.
Dalam kesempatan berbeda, Pakar kesehatan sekaligus Direktur Penyakit Menular WHO Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020 Prof. Tjandra Yoga Aditama juga mengingatkan potensi peningkatan sejumlah penyakit saat musim hujan. Selain penyakit yang telah disebutkan, dia menambahkan penyakit kulit baik berupa infeksi, alergi atau bentuk lain.
Lalu, demi mengantisipasi munculnya kasus baru penyakit menular tersebut, meminta Dinas Kesehatan meningkatkan penyuluhan pada warga, sekaligus mengidentifikasi daerah-daerah di Jakarta yang rentan terhadap peningkatan berbagai penyakit menular di musim hujan.
Setiap Puskesmas kelurahan di Jakarta, sambung Tjandra, harus mengidentifikasi kelompok masyarakat rentan di daerahnya masing-masing, termasuk lansia.
Selain itu, Dinkes harus siap memobilisasi kader-kader kesehatan di tiap kelurahan dan RW, serta memastikan pelayanan kesehatan Jakarta siap dan dapat memberi pelayanan kesehatan pada warga, dengan tiga kaidah utama yakni bermutu, cepat tanggap lalu ramah dan manusiawi. (ant/ebs)
Load more