Jakarta, tvOnenews.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil menyebut bahwa Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Jakarta 2024 lebih sejuk jika dibanding dengan Pilkada Jakarta 2017.
Hal itu disampaikan Ridwan Kamil saat sambutan dalam acara Tabligh Akbar dan Doa Bersama di Masjid Al Kautsar Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (21/11).
"Saya melihat mohon maaf ya, dibanding lima tahun lalu (Pilkada Jakarta 2017) kelihatannya Pilkada Jakarta sekarang lebih adem," ucap Ridwan Kamil.
Awalnya Kang Emil sapaan akrabnya, mengulas terkait demokrasi di berbagai negara. Menurut dia, Indonesia adalah negara paling berdemokrasi.
"Pada dasarnya pemilu ini pak, adalah sebuah kesepakatan bangsa. Tidak semua negara di dunia ini memiliki demokrasi. Di Arab Saudi tidak ada demokrasi, di Tiongkok tidak ada demokrasi, kemudian negeri negeri barat demokrasi nya juga beda. Rata rata disana memilih partai, partai memilih pemimpin. Kalau di kita, semuanya dipilih langsung oleh rakyat, sehingga memang cost nya jadi mahal, melelahkan," tutur Ridwan Kamil.
"Negeri ini negeri yang paling suka pemilu. Enggak hanya Presiden, DPR, Gubernur, Walikota, Bupati, Kepala Desa juga pemilu. Pemilihan RW aja tiga pasang, kadang kadang RT. Jadi memang luar biasa," imbuhnya.
Dalam rangkaian Pilkada Jakarta 2024, Ridwan Kamil mengaku melakukan kampanye dengan konsep Fastabiqul Khairat Campaign yang artinya berlomba-lomba dalam kebaikan.
Menurutnya, dia tidak akan menjelekkan pasangan calon lain dalam berkampanye, tetapi dia hanya mengimbau masyarakat agar memilih calon pemimpin yang sesuai dengan selera dan kebutuhannya.
"Kami sudah menyampaikan berkali kali mungkin puluhan kali, pasangan kami selalu bilang yang namanya Fastabikul Khairat Campaign, berlomba lomba dalam kebaikan. Pilih lah kami kalau menu makanan kami cocok dengan selera ya, bukan pilihlah kami karena restoran sebelah gak enak makannya," jelas Ridwan Kamil.
"Jadi silakan pilih aja tiga restoran ini mana yang sesuai selera dan cocok kan begitu, bukannya nyuruh ke kami dengan menjelek jelekan dua restoran sebelah, logikanya begitula," tegasnya.
Terakhir, dia memandang bahwa dalam politik tidak ada yang abadi menjadi musuh.
"Konsoliatif Jakarta ini pak, dulu bersebrangan sekarang berbarengan kan, baik dipihak kami dan yang lainnya. Jadi saya kira mudah-mudahan di sisa waktu beberapa hari ini saya do'akan aman damai dan saya yakinlah melihat situasi pasti lebih kondusif," tandasnya. (rpi/dpi)
Load more