Maluku, tvOnenews.com - Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Maluku Utara Serly Joanda Laos dan Sarbin Sehe memiliki pemahaman mendalam tentang cara merancang keuangan daerah yang berkelanjutan dan efektif.
Hal itu diketahui dalam debat yang membahas isu krusial mengenai pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Sherly menekankan pentingnya keseimbangan antara Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan belanja dalam mencapai fiskal yang sehat.
"Kita harus berani keluar dari zona nyaman dan berpikir inovatif. Untuk itu, kita harus siap untuk berpikir 'out of the box', karena dengan cara ini, kita dapat menemukan potensi baru yang dapat menggerakkan perekonomian daerah," ujar alumni S2 program double degree di Inholland University, Belanda itu.
Dia menilai Maluku Utara memiliki potensi besar, terutama dalam hal pajak dan retribusi, yang dapat dioptimalkan dengan langkah-langkah inovatif.
"Jika kita berani berpikir berbeda, kita dapat mengubah tantangan menjadi peluang dan mengangkat fiskal daerah kita ke level yang lebih tinggi," terang Sherly.
Sherly juga berkomitmen untuk membawa perubahan signifikan di Maluku Utara.
"Saya yakin dengan keberanian untuk berpikir kreatif dan inovatif, pendapatan daerah kita bisa tumbuh pesat," jelasnya.
Selain itu, Sherly menyoroti pentingnya reformasi regulasi untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif.
"Peraturan daerah harus mampu mendukung dan menarik investasi, yang akan menciptakan lapangan kerja serta mempercepat pertumbuhan ekonomi," terang dia.
Sherly juga mengusulkan untuk mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) agar dapat menjadi salah satu sumber pendapatan utama.
"BUMD harus lebih diberdayakan dan dikelola dengan efisien untuk memastikan pendapatan daerah yang lebih stabil," tambahnya.
Tak hanya itu, Sherly juga berkomitmen untuk memperkuat hubungan dengan pemerintah pusat, guna memperoleh Dana Alokasi Khusus (DAK) yang lebih besar.
"Dengan DAK yang lebih optimal, kita dapat membangun infrastruktur yang lebih baik dan memajukan sektor-sektor kunci seperti pendidikan, kesehatan, dan pariwisata," tuturnya.(lkf)
Load more