Jakarta, tvOnenews.com - Lembaga survei Celebes Research Center (CRC) menanggapi munculnya hasil survei tandingan dari sejumlah lembaga survei yang mengunggulkan pasangan calon lain di Pilkada Gubernur-Wakil Gubernur Gorontalo.
Direktur Eksekutif CRC, Imam Soeyoeti, menegaskan bahwa lembaganya adalah anggota resmi Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) dan terdaftar resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta sejak 2011 sudah terlibat langsung dalam hasil survei Pilkada di Gorontalo.
"Tanpa bermaksud menafikan lembaga-lembaga survei lain, kami menyampaikan bahwa CRC selama ini melakukan survei berdasarkan kaidah dan metodologi survei yang sudah teruji. Kami juga diawasi dan dievaluasi secara berkala oleh organisasi Persepi. Dan bahkan jika diperlukan tentu kami siap untuk diaudit secara metodologi dengan membuka data set atau row data kami", kata Imam dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (23/11/2024).
Sebelumnya, CRC merilis hasil survei preferensi pemilih dan peta elektoral Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur (Pilgub) Gorontalo 2024 yang menempatkan pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan Idah Syahidah Rusli Habibie sebagai peraih elektabilitas tertinggi dalam simulasi pemilihan dengan perolehan 48.88 persen suara.
Gusnar-Idah unggul jauh dari pasangan Tonny Uloli-Marten Taha 21.63 persen, Nelson Pomalingo - Kris Wartabone 14.88 persen dan Hamzah Isa - Abdurrahman Abubakar Bahmid di angka 7.63 persen.
Imam Soeyoeti ketika memaparkan hasil survei, Kamis (21/11/2024) menerangkan bahwa survei tersebut dilakukan secara serentak pada tanggal 11 - 16 November 2024.
Dimana populasi survei ini adalah seluruh warga Provinsi Gorontalo yang sudah memiliki KTP atau sudah mempunyai hak pilih.
“Responden yang ditetapkan berjumlah 800 orang tersebar di 6 Kabupaten/Kota. Sampel terdistribusi secara proporsional di setiap Kabupaten/Kota sesuai proporsi jumlah penduduknya. Dengan responden dipilih secara acak dengan cara Multistage Random Sampling. Serta toleransi kesalahan (margin of error) 3.39 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,” kata Imam.
Jika dilihat dari tingkat popularitas dan likeabilitas kandidat, Idah Syahidah Rusli Habibie memiliki tingkat yang paling tinggi dengan popularitas 97 persen, disusul di tempat kedua Gusnar Ismail dengan 95.75 persen, Nelson Pomalingo di 94.75 persen dan Tonny Uloli dengan angka 89.25 persen.
“Gusnar - Idah unggul di hampir semua segmen pemilih; berdasar gender, agama, strata pendidikan, kelompok umur dan suku. Dengan pemilih Gorontalo sudah semakin mantap dengan pilihannya itu ada disebut strong voters sebesar 75,1 persen. Tersisa 21,6 persen pemilih yang masih ragu dan dapat mengubah pilihannya (swing voters). Dengan waktu yang tersisa 7 hari menjelang pemilihan, angka ini bisa berubah jika ada Paslon yang bekerja lebih keras lagi. Jika semua paslon cara kerjasanya sama, pasti angka-angka ini tidak akan jauh perbedaannya,” bebernya.
Terakhir dikatakan Imam bahwa pemilih Gorontalo yang menonton acara debat saat survei dilakukan sebesar 34,5 persen. Dari mereka yang menonton debat, ternyata acara ini tidak banyak mempengaruhi pilihannya. Hanya 2,9 persen saja yang terpengaruh oleh debat sehingga menjadi ragu terhadap pilihan awalnya.
“Di Gorontalo itu tidak sama dengan di Jakarta. Dimana debat dapat menjadi salah satu variabel yang berpengaruh terhadap tingkat keterpilihan Paslon. Tapi untuk Gorontalo sendiri hanya 2.9 persen pengaruh Debat dalam seseorang menentukan pilihannya pada Pilkada,” tandasnya. (rpi)
Load more