Jakarta, tvOnenews.com - Kematian Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshar atau kini berpangkat Kompol Anumerta, tentu menyisakan luka mendalam bagi keluarganya.
Paman AKP Ulil Ryanto, Joni Mangin mengatakan keponakannya itu adalah sosok yang tegas dan baik hati.
Selama hidupnya, AKP Ulil Ryanto selalu hidup dengan tegak lurus, sesuai peraturan dan sulit untuk ditawar-tawar.
"Dia punya prinsip tegak lurus memang, kalau salah ya salah," ujar Joni Mangin, dalam program Kabar Petang tvOne, Sabtu (23/11/2024).
Joni juga mengenang keponakannya itu sebagai sosok yang peduli keluarga, rajin beribadah dan suka menolong orang lain.
Kehilangan sosok seperti AKP Ulil Ryanto tentunya menjadi hal yang sulit diterima keluarganya.
Meski demikian, ia berharap agar kematian AKP Ulil Ryanto tidak sia-sia.
Ia memberikan pesan menohok ini untuk para anggota Polri yang saat ini masih aktif bertugas.
"Semoga kasus ini sebagai pesan buat para anggota Polriyang masih bertugas, menjadi acuan, menjadi cambuk," tegas Joni sambil mengenang sosok keponakannya.
Ia berharap bahwa kasus polisi tembak polisi tidak terjadi lagi.
Apalagi, diduga kematian AKP Ulil Ryanto disebabkan ia menindak tegas tambang ilegal, sementara rekannya yang menjadi pelaku penembakan kontra dengan penegakan hukum itu.
"Semoga tidak ada lagi terjadi kasus-kasus yang demikian ini, karena masih banyak polisi yang bagus," kata dia lagi.
Lebih lanjut, ia mengakui sangat menyayangkan peristiwa ini karena keponakannya sampai harus kehilangan nyawa.
Joni juga berharap agar pelaku dihukum setimpal sesuai dengan perbuatannya.
Apalagi, pelaku adalah sesama polisi. Jika terbukti benar melindungi tambang ilegal, tentunya ini mencoreng nama baik Polri.
Sebelumnya, AKP Ulil Ryanto ditemukan tak bernyawa dan bersimbah darah di parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11/2024) pukul 00.43 WIB.
Tak lama, diketahui bahwa pelakunya adalah AKP Dadang Iskandar, seorang Kabag Ops Polres Solok Selatan.
Setelah melakukan penembakan, AKP Dadang Iskandar kemudian menyerahkan diri sekitar pukul 03.00 WIB.
Di dalam pengakuannya, AKP Dadang Iskandar tidak suka dengan penindakan tambang ilegal yang dilakukan oleh AKP Ulil Ryanto.
Diketahui, sejak 11 bulan menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, pria 34 tahun itu langsung gencar menindak tambang ilegal bersama anak buahnya.
Nampaknya, hal ini membuat perwira muda itu mendapatkan musuh, yakni rekan satu kantornya sendiri. (iwh)
Load more