Bambang mengatakan salah satu penyebab kejadian tersebut bisa berkaitan dengan perilaku dan mentalitas individu personel yang lemah secara mental, sehingga melakukan penembakan kepada sesama anggota.
"Perilaku tersebut terjadi indikasinya karena pragmatisme dan materialisme yang melingkupi jajaran kepolisian dari elit yang memberi ketauladanan, diikuti bawahan yang mencontoh dan terpaksa mengikuti gaya hidup atasan," tuturnya.
Selain itu, Bambang menekankan perilaku yang berakar dari materialistik tersebut tercermin dalam gaya hidup hedonis dan sikap pragmatis saat pengambilan keputusan.
Menurutnya, semua keputusan hanya berdasar ukuran materi.
Dengan demikian, Bambang menilai implementasi di lapangan dengan cara menerobos aturan untuk mengumpulkan kekayaan, salah satunya menjadi beking usaha ilegal. Mulai dari tambang, logging, fishing maupun judi daring.
"Ini menambah deret hitung dari kasus kematian di internal kepolisian yang disebabkan konflik antaranggota," ujarnya.
Sebelumnya, AKP Dadang Iskandar diduga menembak rekannya, Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari hingga tewas.
"Iya benar telah terjadi penembakan, untuk kasusnya masih tahap penyelidikan," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulystiawan di Padang.
Namun demikian, Polda Sumatera Barat belum bisa memberikan keterangan yang lebih rinci mengenai peristiwa tersebut, begitupun dengan motif serta pemicu terjadinya kasus penembakan yang oleh anggota kepolisian tersebut.(ant/lgn)
Load more