Jakarta, tvOnenews.com - Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menyoroti kasus polisi tembak polisi yang terjadi di Polres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Bambang menilai peristiwa tersebut bukan kali pertama terjadi, melainkan terus berulang.
Menurutnya, kasus tersebut tidak bisa dipandang normatif karena mesti dicari akar masalahnya.
"Terkait peristiwa penembakannya, ini bukanlah yang pertama dan seringkali berulang," kata Bambang di Jakarta dilansir Minggu (24/11/2024).
Bambang lantas menyinggung soal peraturan penggunaan senjata api (senpi) organik bagi anggota kepolisian diatur dalam Perpol 1 tahun 2022.
"Peraturannya jelas, siapa saja anggota Polri yang diperkenankan menyimpan dan menggunakan senjata api dengan prasyarat tertentu. Mulai kepangkatan, masa dinas maupun syarat kesehatan baik mental maupun jasmani," tambahnya.
Bambang menekankan kasus penembakan anggota polisi tidak bisa dilihat hanya persoalan normatif semata. Sebab, ini bukanlah yang pertama dan seringkali berulang.
Bambang mengatakan salah satu penyebab kejadian tersebut bisa berkaitan dengan perilaku dan mentalitas individu personel yang lemah secara mental, sehingga melakukan penembakan kepada sesama anggota.
"Perilaku tersebut terjadi indikasinya karena pragmatisme dan materialisme yang melingkupi jajaran kepolisian dari elit yang memberi ketauladanan, diikuti bawahan yang mencontoh dan terpaksa mengikuti gaya hidup atasan," tuturnya.
Selain itu, Bambang menekankan perilaku yang berakar dari materialistik tersebut tercermin dalam gaya hidup hedonis dan sikap pragmatis saat pengambilan keputusan.
Menurutnya, semua keputusan hanya berdasar ukuran materi.
Dengan demikian, Bambang menilai implementasi di lapangan dengan cara menerobos aturan untuk mengumpulkan kekayaan, salah satunya menjadi beking usaha ilegal. Mulai dari tambang, logging, fishing maupun judi daring.
"Ini menambah deret hitung dari kasus kematian di internal kepolisian yang disebabkan konflik antaranggota," ujarnya.
Sebelumnya, AKP Dadang Iskandar diduga menembak rekannya, Kasatreskrim Polres Solok Selatan AKP Ulil Ryanto Anshari hingga tewas.
"Iya benar telah terjadi penembakan, untuk kasusnya masih tahap penyelidikan," kata Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulystiawan di Padang.
Namun demikian, Polda Sumatera Barat belum bisa memberikan keterangan yang lebih rinci mengenai peristiwa tersebut, begitupun dengan motif serta pemicu terjadinya kasus penembakan yang oleh anggota kepolisian tersebut.(ant/lgn)
Load more