Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menekankan pendekatan penuh kehati-hatian dan berbasis budaya dalam menyelesaikan konflik.
Selain mempertimbangkan aspek legal formal, dia menggarisbawahi pentingnya memastikan setiap keputusan yang diambil memiliki dasar kesepakatan kultural yang kuat.
“Itu harus kuat sekalilah di situ. Berkali-kali Pak Menteri (Dalam Negeri) titip, jangan terburu-buru,” ujar Bima Arya dalam keterangannya, mengutip Antara pada Senin (25/11/2024).
Hal itu disampaikan Bima saat mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno meninjau pengungsi erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kunjungan ini selain untuk meninjau logistik dan hunian sementara (huntara), juga sebagai upaya penanganan konflik sosial yang terjadi di Flores Timur.
Pihaknya menekankan, pendekatan yang terburu-buru dikhawatirkan dapat memicu ketegangan yang tidak diinginkan.
Dia juga mengusulkan pembagian tugas bersama yang melibatkan para tokoh adat untuk merumuskan penyelesaian konflik berbasis kearifan lokal.
Load more