Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Pertania (Kementan) melalui program UPLAND Project terus menyasar setiap lapisan masyarakat.
Kali ini, Sekolah Luar Biasa (SLB) Tamima Mumtaz, Kabupaten Malang turut merealisasikan program Perkarangan Pangan Lestari (P2L) UPLAND Project.
Program ini direalisasikan dalam upaya mewujudkan tingkat kemandirian bagi siswa baik dari segi ekonomi dan kesejahteraan.
Komite sekolah sekaligus pengelola program P2L, Ari Anto mengatakan para siswa SLB turut teredukasi usai terlibat secara langsung dalam program tersebut.
Sebab, program tersebut mengedukasi para siswa SLB mengenai proses pembibitan dan budidaya berbagai sayuran seperti andewi, cabai, tomat, kubis, dan sawi bok.
"Kegiatan ini tidak hanya untuk konsumsi sendiri, tetapi sebagian besar hasilnya dijual. Pendapatannya kami gunakan untuk mendukung kegiatan sekolah, seperti buka bersama, kerja bakti, dan outing class,” kata Ari kepada awak media, Jakarta, Senin (26/11/2024).
Ari menuturkan program tersebut telah secara langsung memberi dampak positif bagi para siswa SLB dan pihak sekolah.
Pasalnya, program tersebut turut berdampak terhadap pembangunan infrastruktur yang juga dirasakan oleh masyarakat sekitar.
“Semboyan kami adalah fastabiqul khairat atau berlomba-lomba dalam kebaikan. Semoga program ini terus memberi manfaat bagi siswa SLB dan menginspirasi masyarakat luas,” kata Ari.
Selain itu, kata Ari program tersebut juga memberi pendapatan bagi pihak sekolah agar dapat mandiri dalam menyediakan fasilitasnya.
Ia berharap program P2L UPLAND Project milik Kementan dapat terus terlaksana mengingat dampak positif yang dihasilkannya.
“Kami berharap program ini dapat berkembang lebih besar lagi sehingga menghasilkan keuntungan lebih banyak. Harapan kami ke depan, keuntungan ini dapat digunakan untuk membeli fasilitas seperti mobil, untuk distribusi hasil panen dan mendukung kebutuhan pembibitan,” katanya.
Sementara itu, Project Manajer Program UPLAND Kementan, Muhammad Ikhwan mengatakan edukasi dan bimbingan yang diberikan memberikan kemandirian SLB itu untuk menghasilkan susu kambing.
Manfaat tersebut pun terbilang selaras dengan program pemerintah era Prabowo Subianto yang menargetkan peningkatan gizi bagi anak.
“Kami menilai langkah ini seperti gayung bersambut. Pemerintah menggalakkan peningkatan gizi, dan SLB langsung mengimplementasikan melalui program UPLAND,” ungkapnya.
Tak hanya itu, program tersebut turut merealisasikan teknologi Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) Biogas.
Teknologi itu pun dinilai dapat meringankan pengeluaran para petani binaan UPLAND Project.
“Sejahtera itu bukan hanya tentang penghasilan meningkat, tetapi juga pengeluaran yang menurun. Dengan biogas dari UPPO, kebutuhan gas rumah tangga dapat terpenuhi, sehingga mengurangi beban biaya rumah tangga,” pungkasnya. (raa)
Load more