Jakarta - Duta Besar Prancis untuk Indonesia Olivier Chambard mengatakan bahwa kesepakatan pembelian pesawat tempur Rafale buatan Prancis oleh Indonesia mencerminkan komitmen kedua negara terhadap stabilitas di kawasan Indo-Pasifik, dan bukan hanya soal perjanjian komersial.
"Tentunya ada bagian komersial dari kegiatan penjualan alat militer, namun ini mencerminkan keinginan kedua negara kita untuk bekerja sama menuju kawasan Indo-Pasifik yang stabil, di tengah waktu yang diwarnai ketegangan dan ancaman ketidakstabilan,” kata Duta Besar Chambard.
Selain itu, dia mengatakan bahwa pembelian Rafale semakin memperkuat strategi otonomi Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara dan salah satu mitra penting Prancis.
“Kami tidak menjalin kerja sama semacam ini dengan semua negara di dunia. Kerja sama, di mana terdapat pertukaran pendapat dan penjualan alat militer di tingkat yang sangat tinggi, hanya dilakukan dengan negara-negara yang kami rasa memiliki peran penting untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan,” ujarnya.
Dia menegaskan bahwa kontrak pembelian pesawat tempur Rafale Prancis oleh Indonesia mencerminkan bahwa kedua negara memiliki visi yang sama.
Prancis sendiri menganggap Indo-Pasifik sebagai salah satu kawasan terpenting di dunia untuk pertumbuhan ekonomi, transportasi, konektivitas, dan ekonomi maritim, serta upaya melawan perubahan iklim.
Chambard mengatakan bahwa Prancis dan Indonesia memiliki visi yang sama terkait penjagaan perdamaian di Indo-Pasifik, yang tercermin dalam kesepakatan pembelian jet tempur Rafale.
Load more