Jakarta, tvOnenews.com - Realisasi program swasembada pangan era pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka diprediksi akan menghadapi sejumlah tantangannya.
Hal itu dicetuskan oleh Deputi Bidang Tata Usaha dan Distribusi Kementerian Koordinator Pangan, Tatang Yuliono saat hadir dalam kegiatan seminar Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) bertajuk 'Improving Indonesia - Korea Relationship in Prabowo Administration from Food Sovereighty to Good Neighbour'.
Yuliono mengungkap tantangan yang akan dihadapi dalam merealisasikan program swasembada pangan itu antara lain peningkatan jumlah penduduk berkisar 1,1 persen per tahun.
Hal itu tak sebanding dengan produksi pangan yang didapati stagnan hingga mengalami penurunan pada kurun waktu 2019 - 2024 pada kisaran 1,1 persen.
"Tantangan lain yang dihadapi Indonesia adalah sampah makanan (food waste). Menurut laporan United Nations Environment Programme (UNEP) yang berjudul Food Waste Index 2021 total sampah makanan di Indonesia mencapai 20,93 juta ton per tahun. Nilai tersebut menempati posisi empat terbesar setelah China, India, dan Nigeria,” kata Yuliono, Jakarta, Selasa (27/11/2024).
Yuliono menjelaskan jika Presiden RI, Prabowo sadar akan tantangan yang akan dihadapinya dalam realisasi program swasembada pangan itu.
Karenanya, kata Yuliono, Prabowo target realiasia swasembada energi, air, dan pangan akan terus digenjot hingga empat tahun ke depan.
Load more