Jakarta, tvOnenews.com - Kasus polisi tembak mati Gama Rizkyanata (17) seorang pelajar SMKN 4 Semarang menjadi sorotan banyak pihak.
Terbaru, Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) turut memantau langsung proses pengungkapan kasus anggota Polrestabes Semarang yakni Aipda RZ yang menembak mati pelajar tersebut.
"Kami punya kantor wilayah di Jawa tengah. Sudah diperintahkan," kata Menteri HAM, Natalius Pigai dilansir dari Antara, Jakarta, Rabu (27/11/2024).
Pigai menuturkan proses penyelidikan kasus tersebut turut serta menjadi kewenangan dari Komnas HAM.
Menurutnya hal itu turut serta diatur dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM.
"Komnas HAM RI sebagai institusi pemantauan dan penyelidikan kasus HAM dan lembaga kuasi yudisial memiliki tugas untuk melakukan pemantauan dan penyelidikan atas tewasnya siswa di Semarang," ujarnya.
Keluarga korban Gama Rizkyanata (17) pelajar SMKN 4 yang ditembak mati anggota Polrestabes Semarang resmi membuat laporan polisi.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Artanto mengatakan saat ini laporan pihak keluarga itu telah ditangani oleh Ditreskrimum.
"Sudah dilaporkan dan sudah diterima," kata Artanto dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (27/11/2024).
Artanto memastikan pihaknya akan secara transparan mengungkap peristiwa polisi yang menembak mati pelajar itu.
Menurutnya kubu keluarga korban melaporkan Aipda RZ dengan sangkaan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
Sementara itu, Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar mengatakan pihaknya telah mengamankan 4 orang pelaku yang terlibat dalam tawuran tersebut dengan masing-masing berinisial DP (15 th), MPR (20 th), ADR (15 th), dan HRA (15 th).
"Kami sudah periksa 17 orang saksi yang terkait dan terlibat dalam tawuran tersebut. Di kesempatan ini juga kami tampilkan sejumlah bukti video CCTV fasum di TKP dan rekaman HP yang dimiliki pelaku atas nama MPR," ucap Irwan Anwar.
Menurut Irwan, terjadinya peristiwa tawuran itu turut diperkuat oleh keterangan 4 orang saksi sesama anggota gangster yang ikut dalam tawuran antara kelompok Tanggul Pojok dan kelompok Seroja.
"Jadi para saksi ini diajak oleh GR (korban yang tertembak) untuk berkoalisi dengan kelompok gangster Tanggul Pojok yang diikuti korban dalam tawuran melawan kelompok Seroja," pungkasnya. (ant/raa)
Load more