Jakarta, tvOnenews.com - Satu per satu tabir kasus oknum polisi dor 3 siswa SMK di Semarang terungkap. Mulai dari kesaksian warga hingga Ketua RT, dan hasil penyelidikan yang dilakukan Polres Semarang, serta Polda Jateng.
Seperti diketahui sebelumnya, oknum polisi, Aipda Zaenudin (38), yang merupakan anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang, telah menembak ketiga korban dari SMK N 4 Semarang, di depan Alfamart, Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024) dini hari.
Tiga siswa SMK tersebut, yakni GRO (17) meninggal dunia, AD (17) dan SA (16) alami luka tembak di tangan dan dada.
Kabarnya penembakan ini terjadi, karena ketiga korban dituding sebagai kelompok gangster "Pojok Tanggul" yang melakukan penyerangan ke Aipda Robig, ketika mereka tak terima dibubarkan anggota dari Satuan Narkoba itu kala tawuran dengan gangster Seroja.
Manyikapi hal ini, warga pun memberikan kesaksian yang mencengangkan.
Ketua RT 4 RW 2 kelurahan Tugu, Aris Widarto membantah SA yang merupakan warganya adalah anggota gangster.
"Dia anggota gangster tidak benar," beber Aris pada Selasa (26/11/2024).
Bahkan dia sebutkan, bahwa SA adalah anak baik. Aktif mengaji dan jarang keluar malam.
Dia juga aktif membantu orangtuanya berjualan kerupuk keliling.
"Ayahnya sopir ibunya penjual kerupuk," jelasnya.
"Tidak pernah terlibat kenakalan di lingkungan sekitar," ungkapnya kembali.
Hal yang sama diungkapkan warga di lingkungan tempat tinggal AD.
Para warga heran AD malah disebut gangster.
Kapolres Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar
"Dia bukan kreak atau gangster," kata Ketua RT 6 RW 5 Ngaliyan, M Wakimin.
Wakimini mengatakan, AD tidak pernah terlibat kenakalan remaja di lingkungan sekitar.
Sebaliknya, dia aktif di kegiatan remaja masjid dan perkumpulan warga.
"Saya tidak pernah melihat dan mendapatkan laporan kenakalan dari AD ini. Dia hidup seperti remaja pada umumnya," bebernya.
Sementara, Kapolres Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan kepada pihak wartawan bahwa soal tembakan peringatan yang dikeluarkan Robig akan dilihatkan nanti.
"Nanti secara detailnya akan kelihatan. Perkembangan penyidikan terkait ini akan disampaikan beliau (Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto—duduk di samping Irwan dalam konpers)," ungkap Irwan.
"Setelah investigasi lebih lanjut. Dalam kesempatan ini kami sampaikan bahwa anggota itu (Robig) sudah dilakukan penahanan, ditahan di Polda Jawa Tengah," tambahnya.
Bahkan, ia juga akui, pihaknya memiliki rekaman CCTV penembakan.
Kemudian, disinggung awak media soal CCTV bisa diputar, ia menyebutkan, "nanti."
"Ada video penembakannya, lengkap. Nanti akan disampaikan," jelasnya kembali.
Irwan juga menegaskan bahwa fokus konpers ini adalah peristiwa tawuran atau kreak.
"Untuk proses hukum terhadap anggota (Robig), akan di-publish oleh Polda, tapi bukan hari ini," pungkasnya. (aag)
Load more