"Jadi tanpa lingkungan yang sehat, upaya untuk mencapai berbagai target SDGs lainnya akan terhambat," jelas Yusuf.
Dia menambahkan energi berkelanjutan tidak hanya mengenai penggunaan sumber daya energi terbarukan, tetapi juga memastikan akses energi oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa merusak lingkungan.
PLN menerapkan Formula 75% berbanding 25%, 75% basis energi berasal daru energi baru terbarukan dan 25% energi berbasis dari gas bumi.
PLTA dan Geothermal akan menjadi aspek yang dominan mengisi ruang energi baru terbarukan dan seiring berjalannya waktu PLTU akan dikurangi secara perlahan namun tidak dimatikan.
"Seminar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan kesadaran yang lebih tinggi mengenai pentingnya menjaga lingkungan hidup yang baik dan sehat dalam upaya mencapai target SDGs. PLN juga komitmen terus berinovasi dan berkolaborasi dalam mewujudkan energi berkelanjutan yang adil dan ramah lingkungan," tuturnya.
Adapun, acara ini dihadiri oleh Prof. Dr. I Gusti Ayu Ketut Rachmi Handayani, S.H., M.M. selaku Ketua LPPM UNS, Prof. Ir. Dody Ariawan, S.T., M.T., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS.
Selanjurtnya dilangsungkan penandatanganan MOU antara UNS dan PT Pertamina Foundation, penandatanganan perjanjian kerja sama antara LPPM UNS, PT PLN Persero, dan PT Pertamina New & Renewable Energi, penyerahan vandel serta foto bersama.
Load more