Jakarta, tvOnenews.com – Sekretaris Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) Basri Baco mengomentari dugaan praktik politik uang yang mencuat di media sosial, termasuk klaim adanya sembako berlogo RIDO.
Ia menjelaskan bahwa sembako tersebut adalah bagian dari kegiatan kampanye yang dilakukan sebelum masa tenang.
“Tidak mungkin, maaf, sebodoh-bodohnya orang membagikan sembako pakai logo paslon di minggu tenang. Itu sudah kami klarifikasi, tanggalnya pun dari masa kampanye, yaitu 13 November,” tegasnya.
Dia membeberkan berbagai dugaan kecurangan yang terjadi selama Pilkada DKI Jakarta 2024. Baco menegaskan pihaknya akan mengawal ketat proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan.
“Kami sudah menyusun konsolidasi gabungan 16 partai dan kader terbaik kami untuk menjaga proses rekapitulasi di 44 kecamatan. Insyaallah, kami akan menggunakan semua kekuatan dan kemampuan untuk mencegah manipulasi dalam perhitungan suara,” ujar Baco.
Politikus Partai Golkar itu mengungkap berbagai bentuk dugaan kecurangan lain, termasuk surat suara yang sudah tercoblos untuk salah satu paslon di Kelurahan Pinang Ranti dan undangan memilih yang ditebus dengan uang sebesar Rp50 ribu.
“Ada oknum yang keliling ke warga, membayar Rp50 ribu untuk mengambil undangan memilih. Ini mengakibatkan partisipasi masyarakat menjadi rendah,” katanya.
Baco juga menyebut praktik pembagian sembako dan penemuan dua titik dugaan politik uang di Kepulauan Seribu yang kini tengah diproses oleh Panwaslu. Bahkan gudang penyimpanan beras dari salah satu paslon telah disegel oleh Panwaslu sebagai barang bukti.
Tim RIDO tetap berkomitmen mengawal proses demokrasi secara adil dan mengimbau masyarakat untuk melaporkan setiap bentuk kecurangan.
“Mari kita mendukung pelaksanaan demokrasi yang jujur, adil, dan damai,” pungkasnya. (agr/dpi)
Load more