Menurutnya, salah satu kendala terbesar adalah kurangnya pendidikan dan pemahaman di tingkat universitas mengenai perlindungan data pribadi dan undang-undang terkait.
"Bahkan, beberapa universitas di Indonesia belum mengajarkan Undang- Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP). Ini adalah tantangan besar bagi kita semua," ungkapnya.
Di balik tantangan tersebut, ISACA berharap pemerintahan yang baru saat ini dapat memberikan ruang bagi mereka untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
"ISACA telah ada selama 55 tahun, dan kami percaya bahwa pengetahuan yang kami miliki dapat membantu Indonesia dalam mengembangkan ekonomi digital yang aman dan berkelanjutan," bebernya.
Dengan harapan tersebut, ISACA Indonesia terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan kebijakan yang dapat meningkatkan keamanan digital dan memperkuat tata kelola teknologi di Indonesia.
"Kami berharap, dengan kolaborasi antara industri, akademisi, dan pemerintah, Indonesia dapat mengelola risiko teknologi dengan lebih baik, menjaga kepercayaan digital, dan menciptakan ekosistem yang lebih aman bagi masyarakat," pungkas Syahraki.
Load more