Sementara itu, di Pilkada 2017, warga Jakarta yang memilih sampai lebih dari 70 persen.
Trubus menambahkan, selain merasa tidak cocok dengan tiga pasangan calon, ia menilai warga Jakarta juga merasa hidup mereka tidak berubah signifikan.
"Masyarakat menganggap bahwa itu hanyalah rutinitas lima tahunan," kata dia lagi.
Sebelumnya, KPU DKI mengakui bahwa tingkat partisipasi pemilih di Pilkada 2024 lebih rendah dari Pemilu 2024 Februari lalu.
Namun, pihak KPU DKI masih mendata angka pasti tingkat partisipasi itu.
"Kami belum tahu angka pastinya berapa tingkat partisipasi. Tapi untuk pilkada, memang biasanya cenderung lebih rendah dari Pilpres," kata Ketua KPU DKI Wahyu Dinata, Kamis (28/11/2024). (ant/iwh)
Load more