Jakarta, tvOnenews.com - PDIP mendorong Polri untuk kembali dibawah naungan TNI atau Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Ketua DPP PDIP, Deddy Sitorus mengatakan pihaknya mendorong langkah tersebut usai Polri diduga terlibat dalam sejumlah praktik politik terkhusus turut andil memenangkan segelintir kontestan Pilkada Serentak 2024.
Bahkan, Deddy menyebut Polri sebagai partai cokelat usai diduga kerap terlibat dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024.
"Sekarang kita mengenal partai cokelat. Kami sudah mendalami kemungkinan untuk mendorong kembali agar Kepolisian Negara Republik Indonesia kembali di bawah kendali Panglima TNI. Atau agar Kepolisian Republik Indonesia dikembalikan kebawah Kementerian Dalam Negeri," kata Deddy kepada awak media dikutip Sabtu (30/11/2024).
Menyikapi hal tersebut, pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi mengatakan dorongan yang disampaikan PDIP itu hanya berlandaskan sakit hati belaka usai banyak kadernya yang kalah di Pilkada Serentak 2024.
Haidar mengaku sikap berbanding terbalik ditunjukan PDIP saat mendapati kontestan yang didukungan menang dalam perhelatan Pilkada Serentak 2024.
"Namun anehnya, di daerah yang berhasil dimenangkannya, mereka justru berterimakasih dan mengapresiasi Polri," kata Haidar dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (30/11/2024).
Tak hanya itu, Haidar meminta agar PDIP tak perlu mencari kambing hitam atas kekalahan sejumlah kandidatnya di Pilkada Serentak 2024.
Haidar meminta agar Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dapat lebih meredam para kadernya usai perhelatan Pilkada Serentak 2024.
"Saya berpesan, Megawati jangan mau dibodoh-bodohi oleh jajarannya untuk menutupi kegagalan mereka yang bertanggungjawab dalam pemenangan paslon yang diusung partainya," pungkasnya. (raa)
Load more