Jakarta, tvOnenews.com - Peristiwa polisi tembak polisi di Solok Selatan yang menewaskan AKP Ulil Ryanto Anshar atau kini menjadi Kompol Anumerta menyisakan banyak pertanyaan.
Pihak Polda Sumatera Barat membeberkan bahwa selama hidupnya sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto gencar memberantas tambang ilegal di daerah itu.
Diduga pelaku polisi tembak polisi, AKP Dadang Iskandar adalah beking dari tambang ilegal sehingga ia geram melihat AKP Ulil Ryanto yang gencar memberantasnya.
Eks Kabareskrim Polri, Susno Duadji menanggapi soal peristiwa polisi tembak polisi yang menewaskan AKP Ulil Ryanto ini.
Susno menegaskan bahwa yang dilakukan AKP Dadang Iskandar terhadap AKP Ulil Ryanto ini sangat memalukan instansi kepolisian.
"Ini memalukan, apalagi latar belakang kejadian itu karena persoalan tambang ilegal," kata Susno, di channel YouTube miliknya, dikutip Minggu (30/11/2024).
Menurut Susno, masalah tambang ilegal memang sulit diberantas, tidak hanya di Solok Selatan namun juga di seluruh Indonesia.
Tambang ilegal atau tambang liar ini menurutnya jika mati satu maka akan muncul lagi banyak di tempat lain.
"Hampir semua lokasi di Indonesia ada tambang liar," ujar dia.
Jika ada tambang ilegal pasti perlu beking atau pihak yang bisa menutupi aktivitas yang menyalahi hukum dari pertambangan itu.
Tentunya, polisi menjadi pihak yang diduga Susno banyak melakukan beking tambang ilegal.
Namun, tak cuma polisi ada banyak pihak yang berpeluang menjadi beking tambang ilegal.
"Kalau liar pasti perlu beking. Yang membekingi bukan hanya polisi saja," kata dia.
Instansi lain dari sisi izin pertambangan atau keamanan lainnya juga kemungkinan besar terlibat membekingi tambang ilegal di Indonesia.
"Ada juga pemerintah daerah dan preman. Akhirnya tambang ilegal itu berjalan," tambah Susno.
Pada Jumat (22/11/2024) pukul 00.43 WIB, Mapolres Solok Selatan dibuat heboh dengan penemuan jasad AKP Ulil Ryanto di tempat parkir dengan kondisi bersimbah darah.
Berdasarkan hasil autopsi, perwira 34 tahun itu ditembak dari jarak dekat ke arah wajahnya, menyebabkan luka pada pipi dan pelipis hingga menembus ke tengkuk.
Diketahui kemudian pelaku polisi tembak polisi ada Kabag Ops Polres Solok Selatan, Dadang Iskandar.
Ia menyerahkan diri ke polisi pada hari yang sama pukul 03.00 WIB. Dugaan motifnya yakni ia tidak suka dengan cara AKP Ulil Ryanto memberantas tambang ilegal.
Adapun AKP Ulil Ryanto baru 11 bulan menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan dan sudah banyak memberantas tambang ilegal. (iwh)
Load more