Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Republik Indonesia Maruarar Sirait melakukan perbincangan dengan warga kolong jembatan dan tol yang baru direlokasi ke Rusunawa Rawa Buaya, pada Sabtu (30/11/2024).
Maruarar mengungkapkan sebelumnya ada warga yang telah tinggal di kolong jembatan selama 40 tahun.
“Jadi ada yang paling lama 40 tahun di bawah kolong jembatan. Dan hari ini berkat Pak Prabowo, mereka pindah ke rumah susun,” kata Maruarar.
Menteri yang akrab disapa Ara itu berbincang dengan sejumlah warga yang baru saja dipindahkan.
Salah satunya adalah Neti yang mengaku selama 10 tahun sudah tinggal di kolong jembatan Season City.
“Saya Ibu Neti. Tadinya tinggal di kolong jembatan Season city. Ya (tinggal) sepetak gitu, udah lama gak kehitung lebih dari 10 tahun,” ungkap Neti.
Selain itu, Maurarar juga mengajak ngobrol salah satu warga lainnya yakni bernama Yani yang sudah melahirkan tiga generasi di kolong jembatan.
“Saya Ibu Yani. Iya anakku (lahir di kolong jembatan). Jadi sudah tiga generasi Pak. Ini Lisa, ini Davina dia lahir di kolong Pak,” kata Yani.
Maruarar juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta stakeholder terkait yang telah memanusiakan warga Jakarta.
Dia juga berharap para warga yang direlokasi mendapatkan manfaat di tempat tinggal yang baru.
Nantinya Kementerian PKP bersama Kemendagri, Kemensos dan stakeholder terkait juga akan melakukan relokasi warga kolong jembatan di Bandung ke Rusun.
“Dan Minggu tanggal 18, Pak Tito dan Wamensos dan saya akan bergerak ke Bandung untuk supaya seperti ini. Mudah-mudahan di Bandung secara bertahap tidak ada lagi warga Bandung yang tinggal di bawah jembatan seperti di Jakarta ini,” tegas Ara.
Perlu diketahui, Ratusan kepala keluarga (KK) yang tinggal di kolong tol wilayah Jakarta dipindahkan atau relokasi ke rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) milik Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta, pada Sabtu (30/11/2024).
“Terdapat 139 KK yang ber-KTP DKI Jakarta yang akan dipindahkan ke beberapa lokasi rusunawa yang dikelola Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta,” kata Kelik.
Kelik menyebutkan sebanyak 44 KK dipindahkan ke Rusunawa Rawa Buaya yang diantaranya menempati 21 unit tipe 30 dengan retribusi sewa per bulan sebesar Rp360.000.
“Sebanyak 23 unit tipe 36 dengan retribusi sewa per bulan sebesar Rp550.000,” ucap Kelik.
Kelik menerangkan sebanyak 95 KK lainnya akan ditempatkan di Rusunawa Daan Mogot Blok di Jakarta Barat sebanyak 20 unit.
Kemudian sebanyak 4 unit di Rusunawa Daan Mogot Tower.
“Rusunawa Tegal Alur Tower di Jakarta Barat sebanyak 26 unit serta Rusunawa PIK 1 Pulogadung Tower Jakarta Timur sebanyak 45 unit. Di mana rusunawa tower tersebut dengan tipe 36 meter persegi,” terangnya.
Kemudian Kelik menerangkan bahwa juga telah dilakukan pemindahan sebanyak 6 KK warga kolong tol jembatan Sungai Landak di Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara ke Rusunawa Nagrak, Jakarta Utara.
“Warga kolong flyover Basura alias Basuki Rahmat di Jakarta Timur sebanyak 1 KK ke Rusunawa Rawa Bebek,” jelas Kelik.
Kelik mengungkapkan bahwa Pemprov DKI Jakarta memberikan kebijakan pembebasan retribusi sewa unit rusunawa selama 6 bulan sejak unit ditempati.
“Dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi warga yang baru dipindahkan ke rusunawa, maka Pemprov DKI Jakarta memberikan kebijakan pembebasan pembayaran retribusi sewa unit rusunawa selama 6 bulan ke depan sejak unit ini yang ditempati oleh warga kolong jembatan dan kolong tol,” beber Kelik.
Namun, Kelik mengatakan untuk pembayaran listrik dan air sesuai penggunaan dari masing-masing unit tetap menjadi tanggung jawab penghuninya.(ars/lkf)
Load more