Apalagi phobia dengan memobilisasi seluruh struktural NU yang diduga dengan pola-pola pendekatan ala kekuasaan yang bersifat intimidatif.
Jafar mengatakan, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf sudah lupa bahwa nafas dan ruh organisasi adalah dari semangat spiritual para ulama-ulama pesantren (vide Pasal 1 ayat 2 AD/ART).
Ketum PBNU, kata Jafar, alih-alih melakukan tabayyun terhadap seluruh fenomena sikap dan segala keputusan PBNU dalam menakhodai kepengurusan, justru menjauh dan bahkan menisbikan ulama-ulama pesantren.
"Sungguh sangat ironis jauh dari akhlak ke NU-an. Sejarah juga mencatat dinamika dalam NU mengenai friksi atau perbedaan pandangan sudah lazim yang tentu bentuk-bentuk penyelesaian dengan cara yang berakhlak dengan tetap menjunjung mulia keilmuan, kefaqihan tokoh-tokoh para Muharrik NU," kata dia.
Jafar Shodiq menyebut kepengurusan PBNU saat ini dianggap tidak mengayomi, tidak memberi solusi, dan tidak sensitif terhadap problem keumatan.
"Hal tersebut bisa kita cek, baca dan lihat bersama opini-opini hari ini yang berkembang di media sosial, setidaknya dapat menjadi cerminan PBNU untuk instrospeksi ke dalam dan bukan mengumbar opini-opini yang justru mendistorsi dan mempertaruhkan marwah organisasi NU," katanya.
Maka dari itu, kata dia, munculnya gerakan atau aspirasi MLB NU adalah hal keniscayaan sebagai bentuk koreksin para Mukharriq dan kader-kader NU yang mencintai serta ingin menjaga marwah NU.
Load more