Jakarta, tvOnenews.com - Begini kronologi kasus pelecehan seksual yang menyeret seorang penyandang disabilitas bernama I Wayan Agus Suartama.
Sebelumnya diberitakan, seorang penyandang disabilitas bernama Agus menjadi tersangka kasus pelecehan seksual di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Diketahui, Agus adalah penyandang disabilitas yang tidak memiliki kedua tangannya sejak kecil.
Agus tiba-tiba menjadi tersangka pelecehan seksual dan dituding telah melakukan tindakan asusila itu terhadap dua perempuan.
Pendamping salah satu korban, Ade Lativa mengungkapkan bahwa baik Agus atau korban tidak pernah bertemu sebelumnya.
Keduanya pertama kali bertemu di Taman Udayana. Saat itu, korban diketahui sedang membuat konten ketika tiba-tiba Agus mendekatinya.
"Jadi korban posisinya sedang di Taman Udayana untuk membuat konten, kemudian Agus mendatangi korban saat itu untuk mengajak berkenalan dan ngobrol-ngobrol," kata Ade, diwawancarai tvOne, Senin (1/12/2024).
Ade menjelaskan, saat itu lebih banyak dari Agus yang bertanya banyak hal kepada korban.
Beberapa pertanyaan kemudian bersifat pribadi seperti soal keluarga dan mantan pacarnya.
Tiba-tiba, ada momen ketika Agus dikatakan meminta korban menengok ke suatu arah. Ternyata, ada kekasih yang sedang berbuat asusila di taman itu.
"Kemudian korban kaget, terkejut dan menangis. Akhirnya Agus ini membawa korban berpindah tempat supaya menghindari dua orang itu," kata dia menambahkan.
Setelahnya, korban dan Agus berpindah tempat. Selama perjalanan, tersangka kembali menanyakan banyak hal sampai membuatnya merasa tidak nyaman.
Sampai pada akhirnya, Agus mengajak agar korban melakukan mandi bersih dan bertaubat.
"Agus ini mengatakan kepada korban untuk mandi bersih, dalam arti untuk membersihkan si korban dari masalah-masalah dan dosa-dosa di masa lalu. Kemudian di situ korban mengatakan tidak, 'saya sedang berpuasa dan saya tidak mau mandi bersih dengan kamu'," ujar Ade, menceritakan ulang perkataan korban.
Di situlah kemudian muncul banyak ancaman dari pria disabilitas itu.
Pria 21 tahun itu kemudian mulai mengancam akan membongkar semua hal yang diceritakan korban kepada orang tuanya.
"Pelaku akan membongkar setiap hal yang sudah dia ketahui tentang si korban ini kepada orang tua, si pelaku mengatakan kita sudah terikat, kamu sudah terikat dengan saya, saya sudah tahu seluk beluk kamu, saya sudah tahu segala hal tentang kamu," kata dia.
Korban kemudian merasa terpengaruhi dengan kalimat yang dikatakan Agus hingga akhirnya mau diajak homestay dan berhubungan seksual.
"Korban merasa dilemahkan di situ dan terpaksa mengiyakan perintah-perintah dari Agus, termasuk mengajak si korban menuju ke homestay," tambahnya.
Di satu sisi, Agus membantah semua penjelasan dari Ade. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kelebihan untuk melakukan itu.
Menurutnya, jika benar dirinya mengancam di Taman Udayana mestinya saat itu juga korban meminta pertolongan karena banyak orang di sekitarnya. (iwh)
Load more