"Kecanduan judol itu karena kognisi, sejak kecil anak kecil dikasih HP tapi tidak diberi edukasi hal-hal yang positif. Itu adalah fakta yang harus diatasi oleh negara, tetapi juga harus diimbangi dengan perbaikan pendidikan kita. Bagaimana teknologi dan disrupsi di kehidupan kita ini memerlukan inovasi dan solusi. Dan saya yakin PKB bisa berkontribusi mengatasi masalah itu," ujarnya.
"Saya berharap DPR-DPRD PKB mengatisipasi percepatan perubahan dengan sungguh-sungguh, tidak menjadikan perubahan ini hal yang terlewatkan tapi kita harus muncul memberi jawaban serta solusi atas masalah itu. Makanya tagline PKB sekarang adalah PKB Solusi Bangsa," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar atau Gus Halim mengaku sengaja mengangkat tema Judol dalam Bimtek kali ini lantaran kasus tersebut telah menjadi bencana yang merugikan banyak lini kehidupan.
"Bimtek sekarang mengambil tema soal judi online karena Ketum kita, Gus Muhaimin yang juga Menko sering menyuarakan bahaya judi online. Kami menghadirkan pembicara dari OJK sampai kiai. Targetnya seluruh FPKB paham dan bisa mengambil langkah strategis pendampingan bagi masyarakat," kata Gus Halim.
"Selanjutnya FPKB wajib merumuskan regulasi terkait bahaya Judi Online. Dan merancang langkah konkret stategis bagaimana mengatasi bahaya judi online. Ini pola Bimtek sekarang, tidak sekedar Bimtek selesai, lalu selesai. Tapi harus ada tindaklanjutnya," sambungnya.
Nampak hadir dalam Bimtek tersebut Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid, Bendahara Umum DPP PKB Bambang Susanto, Wakil Ketua MPR RI Rusdi Kirana, Ketua Fraksi PKB DPR RI Jazilul Fawaid, Ketua Fraksi PKB MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa Nihayatul Wafiroh, serta Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda. (agr/aag)
Load more