Jakarta, tvOnenews.com - Jakarta Selatan digemparkan oleh tragedi memilukan yang menimpa seorang nenek bernama Ruth Megawati (60), yang dikenal dermawan.
Karena, sebelum tewas ditikam cucunya, MAS (14), di perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, nenek itu sempat membagikan unggahan yang menyentuh di media sosial.
Dalam unggahan terakhirnya pada 9 November 2024 di Facebook, Ruth membagikan momen kebersamaan dengan teman-teman lamanya saat reuni sekolah di sebuah restoran.
“Yaaa kenangan indah,” tulisnya singkat.
Tak disangka, itu menjadi pesan terakhir sebelum hidupnya berakhir tragis.
Ruth meninggal dunia bersama anaknya, Argadipa (40), yang juga ayah dari pelaku. Sementara itu, ibu pelaku saat ini masih dirawat intensif di RS Fatmawati.
- Tetangga dan Rekan Kerja Berduka
Kepergian Ruth Megawati meninggalkan luka mendalam bagi banyak pihak. Prosesi pemakaman di Tanah Kusir pada Minggu (1/12/2024) diwarnai isak tangis para tetangga.
Mereka mengenang Ruth sebagai pribadi yang ramah, ringan tangan, dan aktif dalam kegiatan sosial.
“Beliau sering membeli bakso di tempat saya. Orangnya baik, tidak pernah terdengar berkata kasar,” ujar seorang warga.
Damy, rekan kerja Ruth, mengungkapkan betapa almarhumah adalah sosok yang selalu peduli pada lingkungan.
“Setiap ada warga sakit, ibu RM sering membantu biaya. Kalau ada yang meninggal, beliau yang paling sibuk mempersiapkan pemakaman,” kenangnya.
- Sosok Aktif dan Pekerja Keras
Selain aktif di kegiatan masjid, Ruth juga dikenal sebagai profesional di bidang properti. Bahkan, ibu pelaku mengikuti jejaknya dengan bekerja di industri yang sama.
“Saya dan ibu RM pernah bekerja bersama di perusahaan agen properti, hingga akhirnya kami mendirikan usaha masing-masing,” ujar Damy.
Tragedi ini menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga hubungan keluarga dan lingkungan.
Sosok Ruth Megawati akan selalu dikenang sebagai teladan kebaikan yang meninggalkan jejak mendalam di hati banyak orang.
Sebelumnya diberitakan, Polisi telah memeriksa ponsel milik MAS (14) anak yang tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya dengan cara menikam dengan pisau, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Adapun, pemeriksaan ini dilakukan semata untuk menggali motif pembunuhan yang dilakukan oleh MAS terhadap keluarganya.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idnal mengungkapkan, bahwa berdasar temuan yang ada di dalam ponsel, MAS jarang bermain game online.
Ade menyebut, dalam kesehariannya, MAS justru lebih senang menghabiskan waktu untuk melukis.
"Jarang bermain game online, yang bersangkutan senang melukis dan mendengar lagu di YouTube," ungkap Ade Rahmat Idnal, Senin (2/12/2024).
Menurut Ade Rahmat, tidak ada sesuatu yang mencurigakan di ponsel milik MAS.
Saat ini ponselnya telah disita sebagai barang bukti dalam kasus pembunuhan tersebut.
"Ponsel sudah dibuka, sementara ini masih belum ditemukan hal-hal yang menyimpang," kata Ade.
Ade menuturkan, pihaknya menggandeng Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Indonesia untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan ini.
"Nanti dari hasil asesmen psikolog anak yang akan menjelaskan kenapa yang bersangkutan bisa sampai tega dan nekat melakukan hal tersebut dan membuka motifnya," ujarnya. (aag)
Load more