Jakarta, tvOnenews.com - Polda Jawa Tengah segera menetapkan Aipda Robig Zaenudin sebagai tersangka insiden penembakannya terhadap siswa SMK di Semarang.
Kasubdit 3 Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Tengah AKBP Helmy Tamaela mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan dengan melibatkan 11 orang saksi.
Selain itu, sambungnya, pihaknya juga telah melakukan ekshumasi pada hari Jumat kemarin. Yang mana hasilnya ditemukan proyektil didalam perut korban bernama Gama.
"Proyektil bersarang di bawah usus, kemudian proyektil itu kita kirim ke labfor beserta dengan barang bukti senpi sudah di amankan oleh Propam Polda Jateng," ucapnya saat RDP dengan Komisi III DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/12).
Helmy menjelaskan, setelah mendapatkan hasil ekshumasi itu, Polda Jateng pun segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Setelah olah TKP dan mendapat keterangan ahli, Ditreskrimum Polda Jateng akan melakukan penetapan terhadap tersangka, dimana saat ini tersangka sudah dilakukan patsus oleh Propam Polda Jateng," pungkasnya.
Sebelummya, siswa kelas XI SMKN 4 Kota Semarang berinisial GRO meninggal dunia akibat luka tembak senjata api di tubuhnya.
Warga Kembangarum, Kota Semarang, tersebut telah dimakamkan oleh keluarganya di Sragen, Minggu (24/11/2024).
Polisi menduga korban merupakan pelaku tawuran antargangster yang terjadi di sekitar wilayah Simongan, Semarang Barat, Minggu dini hari.
Polisi yang berusaha melerai peristiwa tawuran antar gangster tersebut terpaksa membela diri dengan menembakkan senjata api.
Namun berdasarjan keterangan Jatanras Polda Jateng bahwa belum ada terjadinya tawuran dilokasi penembakan.
"Ketika sampai di titik tempat tempat untuk terjadi tawuran, ajakan tawuran itu ada, menuju tempat TKP tawuran itu ada, akan tetapi untuk proses terjadinya tawuran itu tidak terjadi," ucap Helmy.
Helmy menjelaskan, bahwa dua kelompok ini memang sudah bertemu, namun salah satunya melarikan diri lantaran sang lawan membawa senjata tajam (sajam).
"Lawan satunya mundur sehingga terjadinya proses kejar kejaran sampe dengan TKP alfamart. Sampai di TKP alfamart, posisi anggota (Aipda Robig Zaenudin) berasal dari Gunung Pati daerah yang berlawanan dengan arah TKP," jelasnya.
Ia pun menuturkan, bahwa saat kejar-kejaran dua kelompok itu, Aipda Robig dipepet oleh orang yang dikejar oleh tiga kendaraan motor.
Namun, salah satu kelompok melarikan diri dan masuk kedalam gang, dan selanjutnya tiga kendaraan motor tersebut berbalik arah dan bertemu dengan Aipda Robig di lokasi kejadian.
"Karena yang dikejar pertama ini sudah masuk kedalam gang, kemudian 3 sepeda motor ini berbalik lagi menuju ke TKP semula kemudian berhadapan dengan anggota," ucapnya.
Selanjutnya, sambung Helmy, Aipda Robig sempat melakukan penembakan peringatan terlebih dahulu, sebelum akhirnya menembakan senjata api kearah siswa SMK bernama Gama.
"Berdasarkan keterangan yang sudah kita dapatkan, melakukan tembakan peringatan satu kali arah jam 11 dengan mengatakan 'polisi'. Kemudian karena saking kencang, tembakan kedua mengenai almarhum saudara Gama yang berada diposisi tengah kendaraan pertama," ujarnya. (aha/dpi)
Load more