Jakarta, tvOnenews.com - Kasus anak usia 14 tahun tega membunuh ayah dan neneknya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan sedang jadi sorotan publik.
Selain itu, pelaku juga melukai ibunya, AP (40). Ibu pelaku pun mengalami luka berat dan masih dalam perawatan di rumah sakit.
Adapun seusai melakukan pembunuhan, remaja itu sempat hendak melarikan diri dari rumah. Namun, sekuriti dan warga setempat bisa menangkap pelaku.
Hingga saat ini polisi masih berupaya mengungkap motif pelaku tega membunuha ayah dan neneknya.
Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi pun membantah bahwa pelaku membunuh kedua korban, karena dipaksa belajar.
"Dia bilang 'ini bukan paksaan'. Jadi, walaupun dia memang disuruh untuk belajar, tapi dia mengerjakan dengan senang hati," kata AKP Nurma Dewi kepada wartawan di Jakarta, Selasa (3/12).
Nurma menjelaskan bahwa berdasarkan pengakuan pelaku, remaja itu memang kerap disuruh belajar oleh kedua orangtuanya. Namun, hal itu tidak membuat pelaku tertekan.
"Memang disuruh dari bapak dan ibunya. Tapi dia tidak merasa ditekan, karena dia bilang, kalau saya belajar saya pintar," ujar Nurma.
Dalam kasus tersebut, polisi turut mengamankan barang bukti, yakni handphone milik pelaku. Nurma menambahkan bahwa polisi sudah memeriksa handphone tersebut.
"Jadi, tidak ada yang janggal di mata penyidik. Jadi, benar anak ini belajar, banyak pelajaran-pelajaran yang dibukanya setiap hari," ujarnya.
Selain itu, AKP Nurma Dewi mengatakan bahwa menurut pihak sekolah, pelaku memang anak yang baik hingga ramah.
"(Pelaku) Cenderung memang pintar, dan itu yang kami dapat dari keterangan pihak sekolah, karena memang keseharian dari anak berinteraksi dengan guru itu baik," ujar Nurma. (ant/dpi)
Load more