Jakarta, tvOnenews.com - Gedung Putih mengaku lega dengan keputusan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol untuk menarik kembali upayanya yang singkat dalam menerapkan darurat militer di negara tersebut.
“Kami merasa lega Presiden Yoon telah mengubah arah deklarasi darurat militernya yang mengkhawatirkan dan menghormati keputusan Majelis Nasional ROK (Republik Korea; singkatan resmi Korsel) untuk mengakhiri hukum militer itu,” ujar juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat kepada Anadolu, mengutip Antara pada Rabu (4/12/2024).
Juru bicara yang memberikan komentar ini dengan syarat anonim tersebut mengatakan bahwa demokrasi adalah dasar dari aliansi AS-ROK dan AS akan terus memantau situasi tersebut.
Rapat Kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Han Duck-soo pada Rabu pagi, menyetujui resolusi untuk mencabut darurat militer setelah Yoon menarik kembali keputusannya untuk menerapkannya.
Dengan keputusan itu, darurat militer secara efektif dicabut dari negara tersebut sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam Konstitusi.
“Darurat militer akan dicabut segera setelah menerima permintaan Majelis Nasional (Parlemen) melalui pertemuan Dewan Negara (Kabinet),” kata Yoon dalam pidato nasional keduanya, beberapa jam setelah mengumumkan darurat militer untuk menyelamatkan negara dari kekuatan anti-negara.
Yoon telah menerapkan darurat militer yang mulai berlaku pada Selasa malam untuk pertama kalinya dalam 45 tahun. Namun, 190 anggota parlemen dari total 300 anggota, menentang langkahnya, yang membuat Yoon wajib mematuhi keputusan tersebut.
Setelah deklarasi darurat militer, semua kegiatan politik dilarang, termasuk kegiatan parlemen, dewan daerah, partai politik, asosiasi politik, serta unjuk rasa dan demonstrasi.
Orang-orang merayakan setelah Yoon mengatakan dia akan mematuhi keputusan parlemen. Presiden juga mengatakan bahwa tentara telah menarik diri dari parlemen.(ant/ree)
Load more