Atas dasar itulah, MR diamuk oleh massa lantaran diteriaki maling motor. Setelah dikeroyok, bos AS membawa korban MR pulang ke kontrakannya di Jalan Asem Baris Raya, Tebet, Jakarta Selatan.
"Pada hari Selasa 3 Desember 2024, korban diamankan di halaman kontrakan dalam keadaan sudah luka berdarah bagian kepala dengan keadaan kaki dan tangan terikat tali rapia oleh AS," jelas Ade Ary.
Pada saat itu, ditinggal tidur oleh AS di dalam kamarnya. Kemudian pada siang harinya ketika karyawan lain (saksi 2) datang ke kontrakan itu, dan menanyakan kondisi korban ternyata MR sudah tidak terbangun.
Kanit Reskrim Polsek Tebet, AKP M. Suwarno menambahkan, korban ditemukan meninggal dunia di halaman depan rumah kontrakan. Terlihat, ada luka-luka tak wajar pada tubuh korban
"Kita panggil tim identifikasi terus kita kirim jasadnya ke Rumah Sakit Cipto untuk diautopsi," ujar dia.
Suwarno mengatakan, pihaknya kemudian melakukan penyelidikan. Sebanyak lima orang saksi pun telah dimintai keterangan.
Menurut saksi, korban kerja di sekitar situ. Kemudian, dia disuruh membeli telor oleh bosnya, namun tak pernah kembali lagi.
Load more