Menanggapi spekulasi bahwa pembunuhan ini dipicu oleh tekanan belajar, AKP Nurma Dewi, Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar.
"MAS memang sering diminta belajar oleh orangtuanya, tetapi ia mengerjakannya dengan senang hati," ujar Nurma.
Pernyataan ini membantah anggapan bahwa tuntutan akademis menjadi alasan di balik aksi kejam remaja tersebut.
Ya, seperti diketahui, kasus ini tak hanya mengejutkan karena kekejamannya, tetapi juga membuka diskusi penting tentang kesehatan mental remaja, pola asuh keluarga, dan hubungan emosional dalam rumah tangga.
Tragedi ini juga menjadi pengingat bahwa perhatian terhadap kesejahteraan psikologis anak adalah kunci mencegah tragedi serupa.
Bagaimana keluarga menyembuhkan luka, dan apa yang sebenarnya mendorong MAS melakukan tindakan ini?
Jawaban masih ditunggu dari sang ibu, saksi kunci yang memegang cerita lengkapnya. (aag)
Load more